Yakarta, disinfecting2u.com – Kepala Badan Makanan Nasional (Bapanas), Arief Prasety Adi, menyatakan bahwa pemerintah melakukan penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) untuk biji -bijian, beras dan jagung sebagai langkah untuk mendukung tujuan makanan (HPP) defisiensi diri yang dipercepat dari tahun 2028 hingga 2027 “. Dengan mengejar pencapaian diri makanan, pemerintah melalui Dari National Food Agency (NFA) menetapkan penyesuaian harga harga pembelian permainan beras kering dan makan jagung, “kata Arief di Yakarta, Kamis (2/1/2025).
Penyesuaian HPP ini didasarkan pada hasil pertemuan terbatas yang diarahkan langsung oleh Presiden Pabowo Subianto di Istana Negara pada hari Senin (12/30).
Panen Gandum Kering (GKP): Rp6.500 per kilogram.
Umpan jagung: Rp5.500 per kilogram.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sambil memperkuat cadangan makanan pemerintah melalui bulog Perum.
“Ini dilakukan agar hasrat untuk produksi petani terus didorong dan cadangan makanan pemerintah melalui bulog semakin kuat,” kata Arief.
Arief mengatakan bahwa semua tanaman petani nasional akan diserap oleh bulog Perum. Selain itu, pendekatan ini akan diberikan kepada:
Penambahan toko penyimpanan.
Instalasi panen yang ditingkatkan (pengering).
Diskusi yang terkait dengan penyesuaian HPP dilakukan oleh Bapanas bersama dengan beberapa lembaga dan asosiasi, termasuk:
Lembaga Pemerintah:
Depertan.
Badan Statistik Sentral (BPS).
Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (Brin).
Organisasi Asosiasi dan Petani:
Asosiasi Harmoni Petani Indonesia (HKTI).
Persatuan Petani Indonesia (SPI).
Kontak petani nelayan Portestay (KTNA).
Asosiasi Bank Teknologi Bibit dan Indonesia (AB2TI).
Asosiasi Penggiling Beras Indonesia dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).
Bumn dan Bumd:
Bulog Perum.
PT Food Station Tjipinang Jaya (Persero).
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk tujuan Food Auto, yang sebelumnya didirikan pada tahun 2028, dipercepat hingga 2027.
Pemerintah terus bekerja keras untuk memastikan bahwa kebutuhan makanan nasional dipenuhi, baik dengan meningkatkan produktivitas petani dan memperkuat infrastruktur makanan sesuai dengan arah Presiden Pabowo Subianto. (Ant/NSP)