Surabaya, disinfecting2u.com – 2024 Ejavec Forum yang diselenggarakan di Surabaya terus mempromosikan kekuatan ekonomi kecil yang terkena dampak kondisi global. Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memberikan lebih banyak peluang bagi UKM.
Kepala BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, dalam pengembangan tahun 2024 Makalah Forum Ejavec, 2014-2024. jumlah artikelnya sebanyak 163. Peningkatan yang cukup besar yaitu 36%.
“Peningkatan yang luar biasa pada Ejavec Forum 2024 untuk kinerja siswa secara keseluruhan (GPM) sebesar 34,97%. Untuk pekerjaan umum (GPU) – 65,03%. “Sub-proyek yang paling populer adalah pertanian,” kata a.
Menurutnya, penguatan penelitian ilmiah menjadi salah satu motivasi untuk mendorong stabilitas ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Baik di tingkat global, strategis, maupun domestik.
“Ini merupakan kesepakatan strategis untuk memperkuat perekonomian dan pemulihan Indonesia. Melalui kolaborasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah, ilmuwan, perguruan tinggi, dunia usaha, media, masyarakat/organisasi,” ujarnya.
Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., juga menjelaskan bahwa sebagian besar pelaku usaha di Indonesia adalah UKM. Hal ini berdasarkan pada tahun 2008 20 UU UKM dengan keuntungan kurang dari 50 miliar. Rp per tahun.
“Ini mencakup 99,9% dari semua jenis perusahaan, yang menyumbang 57,3% hingga 97% PDB. Namun, pekerja hanya menyumbang 14,4% dari pendapatan bersih minyak dan gas Indonesia. Total perusahaan di Indonesia berjumlah 64.199.606 unit. katanya.
Menurutnya, kredit UMKM Jatim 2019-2022. tumbuh sebesar 22,42% (YoY) atau 18,27% (YoY) dibandingkan tahun 2022. kuartal II.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (CI) kepada UMKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur bisa meningkat dari 27% pada tahun 2019. menjadi 31% pada tahun 2022 dikatakan
Sementara itu, Profesor. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., mengungkapkan pentingnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, UKM dengan keuntungan kurang dari 50 miliar Rp per tahun, mencakup 99,9% dari seluruh jenis usaha di tanah air.
“UKM menyumbang 57,3 persen. terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja, padahal kontribusi barang nonmigas hanya 14,4 persen,” jelas Guru Besar. Mudrajad.
Ia mencatat, total jumlah usaha di Indonesia sebanyak 64.199.606 unit menunjukkan betapa pentingnya sektor ini bagi perekonomian negara.
Dalam pidato berikutnya, Prof. Mudrajad menyoroti pertumbuhan kredit UMKM di Jawa Timur yang meningkat pada tahun 2019 hingga 2022. sebesar 22,42%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2022. pada triwulan II yang tercatat sebesar 18,27%.
“Peningkatan ini ditopang oleh kredit modal (KMK) dan kredit investasi (CI) untuk UKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur juga meningkat dari 27% pada tahun 2019. menjadi 31% pada tahun 2022,” ujarnya.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, diharapkan perhatian dan dukungan lebih diberikan kepada UKM sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia. (zaz/hen)