Jakarta, disinfecting2u.com – Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) angkat bicara soal laga terbaru melawan timnas Indonesia. Meski sempat menjalin hubungan persahabatan selama beberapa waktu, mutiara Teluk Persia juga sempat memikirkan sosok mendiang Gus Dur yang sudah dijadwalkan Bahrain untuk melakoni laga tandang melawan timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sebelumnya, tim asuhan Dragan Talajic bermain di kandang sendiri di Bahrain National Stadium, Riffa pada Kamis (10/10/2024).
Hubungan timnas Bahrain dengan timnas Indonesia masih hangat hingga saat ini. Hal itu bermula dari keputusan tidak pantas yang diambil wasit asal Oman Ahmed Al Kaf pada laga grup C putaran ketiga Piala Dunia 2026 kawasan Asia.
Gelandang Bahrain Mohamed Marhoon mendapat peluang kedua untuk mencetak gol. Demikian salah satu hasil menit pertandingan yang dimainkan Ahmed Al Kaf.
Bahrain mampu mencetak skor 2-2 untuk timnas Indonesia pada menit ke-90+9. Padahal penentuan waktu tambahannya adalah 90+6 menit.
BFA juga mengkritik wasit Ahmed Al Kaf. Perselisihan ini didengar dunia dan AFC meresponsnya ke FIFA.
Sayangnya, banyak kritikan dari BFA karena meminta laga kandang timnas Indonesia tidak dimainkan di SUGBK. Pernyataan resminya dirilis pada Rabu (16/10/2024) malam WIB melalui akun Instagram resmi Persatuan Sepak Bola Bahrain.
BFA telah merilis beberapa poin imbauan terkait jadwal kunjungan tim ke Indonesia. Hal itu akibat kritikan dari jaringan yang terus mengungkit kecurangan yang dilakukan Bahrain terhadap timnas Indonesia.
Pernyataan Asosiasi Sepak Bola Bahrain mengenai perilaku suporter Indonesia yang tidak dapat diterima terhadap Asosiasi Sepak Bola Bahrain. Asosiasi Sepak Bola Bahrain telah mengikuti perilaku suporter Indonesia yang tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab terhadap Asosiasi Sepak Bola Bahrain dan Tim Nasional Bahrain selama beberapa tahun. .” Para pemain, setelah pertandingan timnas kita melawan Indonesia di putaran ketiga Piala Dunia Asia 2026,” bunyi pernyataan resmi BFA di paragraf pertama.
“Sesuai dengan permintaan Asosiasi Sepak Bola Bahrain untuk menjamin keselamatan para anggotanya, terutama anggota tim nasional, asosiasi kami sedang dalam proses berkomunikasi dengan FIFA dan AFC untuk memberi tahu mereka tentang perilaku yang tidak dapat diterima yang dilakukan oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain. BFA dalam pernyataannya mengatakan ancaman, “kata-kata yang menghina dan fitnah yang dapat mempengaruhi keselamatan anggota tim nasional saat bertanding di ibu kota Jakarta,” BFA memberikan poin kedua dalam pernyataannya.
Dulu, Bahrain mempunyai hubungan persahabatan dengan Indonesia. Hal ini tak lepas dari peran mantan Presiden ke-4 RI, mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Pada masa kepemimpinannya, mendiang Gus Dur sempat berkunjung ke Bahrain. Kunjungan ini menandai dimulainya hubungan yang lebih erat antara Bahrain dan Indonesia.
Tak ayal, mendiang Gus Dur merupakan salah satu pemimpin Indonesia yang hobinya berkeliling dunia. Ia pernah mengaku sebanyak 80 kali bepergian ke luar negeri saat menjabat sebagai Presiden RI dalam talkshow tvOne selama 20 bulan.
“Setiap bulan rata-rata 4 kali (negara),” kata mendiang Gus Dur saat pengakuannya diulang di tvOne dalam rangka memperingati wafatnya presiden ke-4 RI, dikutip Jumat (18/10/2024). ).
Almarhum Gus Dur mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah. Hal ini menyebabkan beberapa negara di kawasan mengutarakan pendapatnya tentang kepribadian Gus Dur.
Dalam tayangan video tersebut, banyak duta besar negara sahabat yang menyampaikan pandangannya. Ungkapan tersebut berupa kebangkitan acara ke-12 KH Gus Dur pada Kamis (30/12/2024).
Salah satunya, Duta Besar Bahrain untuk Indonesia, Ahmed Abdulla Ahmed Al-Hermasi Al Hajeri angkat bicara soal kepribadian Gus Dur. Pendapatnya mengenai hubungan persahabatan Bahrain dengan Indonesia melalui Gus Dur.
Ahmed Abdulla pun menyampaikan salam hangatnya kepada keluarga besar Gus Dur. Ia tak lupa bahwa masyarakat Indonesia bersaudara dengan Bahrain.
Ahmad Abdulla Ahmed Al-Hermasi Al-Hajari mengatakan di NU Online hari ini: “Saya menyampaikan belasungkawa dan simpati yang terdalam atas mengenang para syuhada.”
Sementara itu, sejumlah kedutaan besar negara Arab menilai mendiang Gus Dur sukses memaparkan gagasan Islam moderat ke seluruh dunia.
(tidak termasuk)