Jakarta, tvoews.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahleel Lahadalia membenarkan, subsidi LPG yang sebelumnya ditetapkan pemerintah menyatakan akan menyampaikan rencana subsidi LPG yang sedang dilaksanakan kepada Presiden Prabowo Subianto. Perubahan serupa tidak terlalu sering terjadi.
Bahlil mengatakan: “Kami sudah putuskan LPG ya, untuk LPG kami usulkan ke presiden tidak ada perubahan. Artinya untuk LPG tetap diterapkan apa adanya, itu yang akan kami usulkan ke Presiden. ” Konferensi pers, Senin (4/11/2024).
Meski demikian, Bahlil memastikan subsidi LPG akan disalurkan tepat sasaran. Skema yang dipilih adalah subsidi tertutup yang selama ini pendaftarannya melalui NIK.
Masyarakat yang membutuhkan subsidi diminta untuk mendaftar untuk menerima subsidi jika mereka ingin melakukannya.
“Iya sama. Jadi pakai NIK-nya, karena kalau tidak orang akan beli ganda,” kata Bahlil.
Proses pendaftaran subsidi LPG berbasis NIK paling lambat dilakukan pada triwulan pertama tahun depan.
Terakhir, Bahlil mengatakan, “Kami targetkan paling lambat kuartal pertama tahun depan ya.”
Maklum, subsidi LPG saat ini disalurkan melalui skema penyaluran melalui LPG 3 kg.
Mengacu pada aturan Menteri ESDM, harga eceran gas bersubsidi di tingkat lembaga adalah 4.250 per kilo dan 12750 real per silinder. Sedangkan tingkat ritel di Pulau Jawa Rp 19.000-21.000.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan nilai subsidi energi yang berpotensi tidak tepat sasaran mencapai 100 triliun dolar dari total alokasi subsidi dan kompensasi energi tahun ini sebesar 435 triliun dolar.
“Saya tegaskan, sekitar 20 hingga 30 persen subsidi BBM dan listrik berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu angka yang besar, sekitar $100 triliun,” kata Bahlil.
Menurut dia, pemerintah sebenarnya memberikan subsidi tersebut dengan tujuan untuk disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima subsidi.
“Kami tidak ingin subsidi diberikan kepada saudara-saudara kita yang keuangannya masih kurang baik, tapi justru diterima oleh saudara-saudara yang keuangannya baik,” ujarnya.