Baca Amalan ini Sebelum Salam dalam Shalat agar Keinginan Ibadah Haji dan Umrah Terkabul, Kata Mbah Moen Rezeki Berlimpah

disinfecting2u.com – Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah mengulas amalan terakhir membaca setiap doa jika ingin menunaikan ibadah haji dan umroh Mbah Moen mengatakan aliran rezeki akan langsung melimpah untuk memenuhi keinginan haji dan umrah jika Anda membaca. latihan ini sebelum setiap salam.

Terkait amalan membuka pintu rezeki sebelum memberi hormat saat shalat, Mbah Moen mengatakan bacaannya sangat mudah sehingga memudahkan Allah SWT untuk segera mengabulkan haji dan umrah.

Mbah Moen menyatakan amalan ini sangat efektif dan sahih karena mampu mendapatkan kuota haji dan umroh sebagai idaman untuk memenuhi salah satu rukun Islam.

Halal, kata Mbah Moen seperti dilansir dalam postingan Instagram @ulama.nusantara, Senin (2/12/2024).

 

Terkait ibadah haji dan umroh, Mbah Moen memahami kedua ibadah haji tersebut merupakan dambaan seluruh umat Islam untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

Mbah Moen pertama kali menjelaskan ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam setelah memenuhi syarat-syaratnya.

Setiap muslim harus mempunyai kemampuan fisik dan finansial minimal sebagai syarat minimal untuk bisa berangkat haji.

Padahal, haji pertama terjadi pada tahun keenam Hijrah menurut hukum Islam.

Haji dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah dimana terdapat amalan yang wajib dilakukan oleh umat islam.

Berbagai amalan selama haji antara lain tawaf, sa’i, wukuf di Padang Arafah dan ibadah lainnya.

Bagi mukmin yang ingin menunaikan ibadah haji, minimal harus memenuhi syarat-syarat antara lain taat beragama Islam, sudah dewasa, berakal sehat, mandiri, dan mampu finansial untuk berangkat ke Bumi Santa. .

Anjuran menunaikan ibadah haji sebagai bagian dari rukun Islam dijelaskan dalam salah satu hadits Nabi SAW bersabda:

Jika Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki

Artinya: “Islam itu didasarkan pada lima hal: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.” (HR.Bukhari)

Umrah merupakan ibadah sunah muakkadah dalam rangka mengunjungi Tanah Suci untuk bertemu dan beribadah kepada Allah SWT di depan Ka’bah.

Salah satu hadis sejarah memuat makna Nabi SAW menjelaskan hukum menunaikan umrah, seperti ini:

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang umrah, apakah wajib? Rasulullah SAW menjawab: ‘Tidak, tetapi jika kamu menunaikan umrah, itu lebih baik bagimu’. (HR. Tirmidzi)

Umrah secara harafiah berarti suatu bentuk ziarah atau kunjungan. Ibadah ini berbeda dengan ibadah haji pada waktu pelaksanaannya.

Umrah tidak ada batasan waktu karena bisa dilakukan kapan saja. Meski ada larangan menunaikan umrah pada Idul Adha, Hari Arafah, dan tiga hari pada saat Tasyriq.

Namun anjuran umrah telah menyatu dengan perintah menunaikan ibadah haji sebagaimana dijelaskan Imam Muslim dalam riwayat hadisnya, Nabi SAW bersabda:

Semoga Tuhan mengampuninya dan memberinya kesejahteraan dan keberkahan

Artinya: “Umrah yang satu ke umrah berikutnya (yang berikutnya) menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang sukses tidak ada pahalanya kecuali surga.” (HR.Muslim)

Sebagai ulama besar di Indonesia, Mbah Moen menjelaskan amalan rezeki langsung yang dianugerahkan Allah SWT sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan kemampuan finansial untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.

Amalan ini menjadi bacaan rutin sebelum salam dalam doa ijazah Mbah Moen, seperti yang diungkapkan salah satu khatib, KH Muhammad Luthfillah Masduqie, Malang.

KH Masduqie menyatakan, sangat mudah baginya untuk menunaikan ibadah haji setiap tahun sejak tahun 1998 karena praktik ijazah Mbah Moen.

Namun KH Masduqie tidak menunaikan ibadah haji pada tahun 2020 karena terdampak pandemi COVID-19 yang menjadi kendala untuk mengenal Tanah Suci.

KH Masduqie menjelaskan, saat itu Mbah Moen menyarankan agar setelah membaca tahiyat terakhir sebaiknya meluangkan waktu untuk mengamalkan berupa doa.

Terkait pelaksanaannya, KH Masduqie mengatakan, tidak ada penghalang antara shalat Fardhu dan shalat khitanan. Mengucapkan doa untuk memudahkan haji dan umrah

Jika Allah menghendaki, Allah memberkati Anda مَكَّه وَ الْمَدِيْنَة 

Bacaan Latin: Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin wa ala ali sayyidina Muhammadin, Allahumma ballighnii ziyarota Makkah wal Madinah.

KH Masduqie mempertanyakan apakah tambahan ayat apa pun dalam mengamalkan shalat ini diperbolehkan oleh Mbah Moen.

“Bolehkah saya menambahkan Fii Kulli Sanah ya Mbah? Halal,” kata KH Masduqie mengutip tanggapan Mbah Moen.

(pangkuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top