Ayah dan Bunda Harus Tahu, Aisah Dahlan Ungkap Alasan Anak Perempuan Moodnya Mudah Berubah dan Suka Marah-marah

Jakarta, disinfecting2u.com– Orang tua harus mengenali karakter anaknya. Diriwayatkan oleh Aisah Dahlan menjelaskan alasan wanita mudah berubah suasana hati dan cinta. 

Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi anak perempuan, terkadang terjadi konflik atau reaksi tidak puas ketika ibu dan ayah bertanya.

Apalagi saat anak perempuan mengalami perubahan suasana hati, efek dari menstruasi. Kata dr Aisah Dahlan yang merupakan pakar neuroparenting sekaligus Ustazah, dan menjelaskan secara detail. 

Sebab orang tua akan merasa kesal jika anak perempuan tidak memberikan respon atau memberikan jawaban yang negatif (tidak sesuai harapan). 

Sepertinya ayah dan ibunya tidak terburu-buru memarahinya. Karena ada masa ‘tsunami’ yang Dr. Aisah Dahlan mengatakan, gadis itu pasti punya pengalaman. 

Sehingga akan mempengaruhi suasana hati atau perasaan putri Anda. Ia juga berpesan untuk mendidik dan berusaha untuk tidak salah paham terhadap ibu dan ayah. 

Apalagi usianya masih remaja. Risiko alami bisa saja diambil.

Dr. Aisah Dahlan, dikutip dalam video YouTube SUAS. pada Rabu (2/10/2024).

“Supaya bisa mengatasinya. Apalagi kalau anak itu remaja yang masih duduk di bangku kelas satu SMA, uwwwhhh (hati-hati) semakin ke SMA, ia mulai terbiasa. ” dia menjelaskan.

 

Doc.collase disinfecting2u.com/Aisah Dahlan

 

Apalagi, wanita yang disapa Ustazah ini merupakan gadis yang sudah lama menstruasi. 

Artinya Anda sudah terbiasa bisa mengendalikan diri. Kata tsunami adalah gelombang otak dan emosi. 

“Dalam waktu 2-3 tahun, dia mulai terbiasa dengan gelombang estrogen dan progesteron,” tambahnya.

“Tsunami adalah gelombang yang mulai mendorong banyak sirkuit di otak gadis remaja yang terorganisir di dalam janin,” kata Dr. jelas Aisah Dahlan. 

Namun, jika para ayah dan ibu ingin mengenalkan putrinya, mereka perlu mengetahui apakah mereka subur atau tidak. 

Sebab kondisinya semakin meningkat atau sensitivitas anak sering meningkat saat menstruasi. 

“Jika Anda ingin menasihati putri Anda, lihatlah ke sekeliling, Bu, untuk melihat apakah dia sedang menstruasi atau sedang menstruasi. 

“Kalau dia butuh menstruasi, pasti dia akan menstruasi, ya hati-hati,” kata konsultan parenting ini. 

“Karena ada hari-hari, nasihat bisa membangun kepercayaan dirinya. Namun, ada juga hari-hari di mana nasihat atau masukan benar-benar menghancurkannya,” kata Dr. Aisah Dahlan menegaskan. 

Misal, ketika seorang anak perempuan sedang haid, orang tuanya akan memarahinya karena memakai celana, jawabannya akan berbeda-beda dari waktu ke waktu. 

Periode ini mempengaruhi gelombang hormonal dalam siklus seperti tsunami. Dalam kondisi seperti itu, jika kita memberi nasehat, gadis itu tidak akan menerimanya.

“Biasanya mama bilang pinggang jeansmu terlalu rendah. Karena kami khawatir, maaf, pantatmu akan terlihat,” ujarnya. 

“Tapi di hari lain dia baik-baik saja, dia mencari yang lain, tapi di hari tertentu Anda bilang tidak apa-apa saat dia butuh menstruasi atau saat dia akan menstruasi,” misalnya dr Aisah. 

 

“Apa yang otak anak persepsikan? Kamu jelek, pinggulmu terlalu besar. Kamu perempuan yang tidak menghargai pakaian, itu menarik perhatian, padahal kami tidak bersungguh-sungguh,” ujarnya. (kl)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top