Surabaya, disinfecting2u.com – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat container run di TPK Ambon selama Januari-September 2024 sebesar 78.478 TEUs atau tumbuh sekitar 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Musim September 2023 mencapai 74.919 TEUs.
Pertumbuhan lalu lintas peti kemas ini sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Wilayah Maluku yaitu sekitar 3,12 persen pada triwulan II tahun 2024.
Direktur Utama TPK Terminal Ambon Yandy Sofyan mengatakan peningkatan pelayaran didorong dengan diperkenalkannya 2 panggilan (kapal kedatangan) dalam satu bulan perusahaan pelayaran. Pengiriman ini menjadikan TPK Ambon sebagai titik transfer kontainer kosong di Kabupaten Tual, Fakfak, Kaimana, Sorong, dan Jayapura.
“Barang yang masuk melalui TPK Ambon sebagian besar merupakan barang publik seperti sembako dan berbagai bahan bangunan seperti semen, ada aspal,” kata Yandy, Rabu (16/10).
Peralatan yang masuk ke TPK Ambon sebagian besar didatangkan dari Surabaya dan Jakarta. Rata-rata jumlah kapal pengangkut muatan (gross) sebesar 84 persen dari setiap kedatangan kapal. Sedangkan kapal yang memuat atau keluar dari TPK Ambon didominasi kapal kosong hingga 76 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan pengaturan kapal kembali dengan muatan peti kemas kosong.
Ketua DPW ALFI/ILFA Maluku H.B. Sirait mengatakan permasalahan peti kemas kosong banyak terjadi di wilayah timur Indonesia, termasuk Maluku. Minimnya industri menjadi kendala utama sedikitnya jumlah barang yang diekspor dari timur ke barat. Barang-barang dari timur sebagian besar didominasi oleh unsur alam.
“Hasil dari maluku banyak sekali, seperti kelapa, kopra, kacang-kacangan, cengkeh, rumput laut, ikan dan lain-lain yang ditangkap di laut,” ujarnya.
Pemerintah daerah harus dilibatkan dalam menjamin produk pertanian di wilayah Maluku. Setelah itu, dibangunlah kapal-kapal untuk mengirimkannya keluar dari Maluku. Hal ini dinilai bermanfaat bagi perkembangan perekonomian daerah.
Direktur Lembaga Maritim Nasional (Namarin) Siswanto Rusdi meyakini kapal kargo dapat menjadi salah satu upaya PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dalam meningkatkan pertumbuhan lalu lintas peti kemas. Menurut dia, SPTP sangat mampu memberikan pelayanan terminal peti kemas. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pembangunan pelabuhan di wilayah timur Indonesia.
Menurut Siswanto, kapasitas pengangkutan kontainer di kawasan timur Indonesia masih sangat tinggi. Terutama yang berhubungan dengan penangkapan ikan atau fishing.
“Pertumbuhan ekonomi hanya mendorong pertumbuhan pelayaran secara organik, perlu cara-cara anorganik seperti pengangkutan barang dan menjadikan TPK Ambon sebagai titik pelayaran di Kepulauan Maluku,” ujarnya (ayam).