Apakah Boleh Baca Qulhu Saja saat Shalat? Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Zaman Nabi Muhammad SAW Ada yang …

Jakarta, disinfecting2u.com– Saat orang salat biasanya membaca Surah Kulhu. Satu lagi lagu pendek ditambahkan karena dianggap sederhana. 

Hal ini berkaitan dengan kemampuan setiap orang dalam menghafal berbagai ayat suci Al-Quran. Jadi, bolehkah hanya membaca Surah Kulhu atau Al Ikhlas saja?

Karena Surah Al-Ikhlas merupakan salah satu surah yang mudah dihafal atau diingat. 

Namun bagi orang yang sedang hafal surat-surat pendek, misalnya Al Ikhlas. Apakah boleh dibaca saat shalat, bahkan diulang setiap rakaat? 

Ustaj Adi Hidayat juga mengomentari hal ini, ia sering melihat atau mendengar ada yang terlupa, mungkin pada rakaat pertama dan rakaat berikutnya, dan ia bisa mengulang surah yang sama. 

Dikutip dari ceramahnya yang ditayangkan di YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (9/11/2024). Ustaj Adi Hidayat mengaku sudah diberi izin. 

Menurutnya, mengulang Surat Kulhu atau Al Ikhlas di setiap rakaat tidak menjadi masalah. 

Oke oke, kata Ustaj Adi Hidayat.

“Rakaat al-Ikhlas (Kulhu) yang pertama, rakaat al-Ikhlas yang kedua, kurang baik,” jelasnya.

Penjelasan selanjutnya, ustaj yang akrab disapa UAH ini mengatakan bahwa pembacaan doa surah Al Ikhlas sudah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW. 

Dalam cerita tersebut ada seorang sahabat yang selalu membaca Al Ikhlas ketika menjadi imam. Ia tidak pernah mengubah isi suratnya sehingga menyebabkan anggota keluarganya yang lain mengadu kepada Nabi SAW. 

“Sanad dari mana? Temannya Imam yang shalat, temannya yang lain Makmum, terus membaca Al Ikhlas,” kata Ustaj Adi Hidayat.

Makanya Makmum mengadu ke Rasulullah ya Rasulullah, kalau terus-menerus mengucapkan Al Ikhlas, Al Ikhlas, saya capek mendengarnya, kata UAH.

Dengan keluhan itu, orang yang menjadi Imam dipanggil oleh Nabi Muhammad SAW.

Lalu laki-laki itu menelepon, Nabi menjelaskan kenapa kamu membaca Al Ikhlas, katanya.

Usai menanyakan pertanyaan itu, imam menjelaskan alasan membaca Al Ikhlas. Katanya, ia menyukai surat Al Ikhlas karena menilai makna ayat yang menjelaskan sifat-sifat Allah. 

Orang pertama berkata, Ya Rasulullah, Al Ikhlas memiliki sifat-sifat Allah dan saya mencintai Allah, makanya saya mencintai Surat Al Ikhlas, kata Ustaj Adi Hidayat.

Lalu jawabannya dari Allah, Rasulullah bersabda kepadaku, karena beliau mencintaiku karena sifatku, maka beliau berpesan kepadaku bahwa aku juga mencintainya, sehingga beliau konsisten membaca surat Al Ikhlas, jelas UAH. .

Mengingat kisah tersebut, Ustaj Adi Hidayat berpesan agar umat Islam selalu berusaha menghafal surah yang lain.

Jadi jangan membaca Surat Al Ikhlas terus-menerus atau selalu hanya saat beribadah di dunia. 

Tapi penjelasannya dia juga hafal Al Baqarah, Ali Imran juga hafal, bukan berarti hanya Ali Ikhlas saja yang hafal, ujarnya.

Kandungan Surat Al Ikhlas adalah sebagai berikut, jika memuat sifat-sifat Allah SWT yang disabdakan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW saat itu:

Berdasarkan Al-Quran oleh Kementerian Agama: 

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Kul Huwallahu Ahad (An).

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dia hanyalah Tuhan.” 

Kehendak Tuhan

Allahus Samad (U).

Artinya: “Tuhanlah tempat meminta segala sesuatu”.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam Yalid atau Lam Yulad.

Artinya: “Dia tidak diperanakkan dan tidak diperanakkan.”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ 

Wa lam yakul lahu fufuan ahad(an).

Artinya: “Dan tidak ada yang serupa itu.” (Klw)

Wallahoolam 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top