JAKARTA, disinfecting2u.com – Selesai salat pasti sering melihat orang berjabat tangan. Adat ini ibarat budaya setelah salat berjamaah di masjid atau musala
Hal ini juga sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia.
Ada pula yang berpendapat bahwa berjabat tangan juga bisa menghilangkan dosa karena termasuk salah satu ibadah sunnah.
Jabat tangan sering dianggap dapat mempererat hubungan antarmanusia.
Hal ini juga biasa terjadi saat bertemu di tempat kerja atau acara. Lalu pertanyaannya, apakah hal ini diperbolehkan dalam Islam?
Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang hukum berjabat tangan atau bergandengan tangan saat menyelesaikan salat berjamaah.
Ucapannya dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official Sabtu (19/10/2024). Allah SWT memberi perintah dan setelah selesai shalat, ia diperintahkan untuk berdzikir.
Hal ini tertulis dalam QS. Anisa Bagian 103.
فَََََََََُُِْفََْكَََُُُ ِهَ َّقُُُّ😏 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 🌟🌟🌟🌟🌟🌟.
Artinya: “Setelah selesai shalat, ucapkanlah Allah (ingat dan ingatlah Dia) baik sambil berdiri, duduk, atau berbaring. Jika sudah merasa aman, laksanakanlah shalat (yang sempurna). Fakta di atas, shalat adalah wajib dan ada waktunya ditetapkan bagi orang-orang yang beriman.
Ustaz Adi Hidayat berkata: “Kamu telah menyelesaikan shalatmu, Surat 4 ayat 103, maka jika kamu telah menyelesaikan shalatmu, lakukanlah apa yang diperintahkan Allah.”
Usai dikr, Ustaz Adi Hidayat berpesan untuk berdoa kepada Allah SWT setiap selesai shalat.
Sehabis salat sering muncul tangan tanpa sadar dan ingin segera berjabat tangan. bisakah saya
“Setelah berkata begitu, tiba-tiba tanganmu terulur hendak menjabatmu, bolehkah?” tanya Ustaz Adi (disingkat UAH).
“Boleh atau tidak, kita harus lihat alasannya,” tegasnya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, berjabat tangan dengan umat Islam lainnya menghapus dosa orang yang berjabat tangan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW.
“Bukan proses dua orang muslim bertemu dan berjabat tangan, melainkan diampuni dosanya sebelum berpisah.” (HR. Abu Daud No. 5212, Ibnu Majah No. 3703, Tirmidzi No. 2727).
UAH menambahkan, disunnahkan bagi umat Islam untuk berjabat tangan kapan pun dan di mana pun setelah salat atau aktivitas selain salat.
“Hadits riwayat Tirmidzi menyatakan bahwa Rasulullah tidak menetapkan bahwa dua orang muslim boleh bertemu kapanpun dan dimanapun, baik di masjid atau di luar masjid, di kantor atau di rumah, dalam keadaan yang diperbolehkan, baik setelah shalat atau di luar. sholawat,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Ketika dua umat Islam berjabat tangan, maka dosa yang dilakukannya diampuni. Menjelek-jelekkan orang lain dan menyimpan prasangka buruk adalah dosa,” lanjutnya.
“Tetapi ketika berjabat tangan dengan Tasofa, hatimu terbuka. Jadi ketika berjabat tangan, ada ruang di hatimu,” kata Ustaz Adi. (Klw).
Waarahuram