Anak Muda Indonesia Banyak yang Menunda Pernikahan, Lebih Baik Mapan atau Nikah Dulu? Buya Yahya Jelaskan Diutamakan…

disinfecting2u.com – Pernikahan merupakan salah satu bentuk ibadah dalam rangka membangun rumah tangga dan melengkapi agama. 

Dibutuhkan banyak persiapan yang matang untuk melangsungkan pernikahan dengan pasangan.

Meski niatnya baik, sayangnya kini terjadi penurunan angka pernikahan di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka pernikahan penduduk Indonesia menurun dalam enam tahun terakhir.

Fenomena ini terjadi di berbagai daerah, termasuk daerah padat penduduk seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ilustrasi menikah. (MEMASUKI)

Data terus menunjukkan penurunan jumlah pernikahan pada tahun 2018 sebanyak 2 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 1,9 juta jiwa.

Pada tahun 2020, angka pernikahan sebesar 1,79 juta dan pada tahun 2021 menjadi 1,74 juta.

Jumlah pernikahan kemudian akan terus menurun menjadi 1,7 juta pada tahun 2022, sebelum penurunan lebih besar lagi pada tahun 2023 menjadi 1,5 juta.

Penurunan angka pernikahan global tidak hanya terjadi di Indonesia.

Jadi mana yang diutamakan saat Anda sudah dewasa? Apakah Anda mengejar karir atau menikah dulu? Dalam sebuah penelitian, Buya Yahya mengungkap pilihan yang harus diutamakan antara berkarir atau menikah.

Bagaimana penjelasan Buya Yahya soal itu? Tinjau informasi di bawah ini.

Buya Yahya dilansir disinfecting2u.com di tayangan YouTube Al Bahjah TV mengatakan yang terpenting adalah memilih karena takut kepada Allah SWT.

“Pilihlah untuk bertakwa kepada Allah,” kata Buya Yahya dalam tayangan YouTube Al Bahjah TV. 

Dalam kondisi tertentu, seseorang bisa saja memilih mengejar karir profesional dibandingkan menikah.

“Ketika manusia meniti karir dan ingin meraih kemuliaan bagi Tuhan,” tuturnya.

Jika seseorang bisa mengendalikan keinginannya, dia bisa memilih untuk mengejar karir dan mempersiapkan diri dengan matang sebelum menikah.

Belilah Yahya (Ist)

“Bisa melanjutkan karir kalau keinginannya aman dan tenteram serta tidak diganggu nafsu. Kemunculannya sekilas, tapi cepat hilang dan mudah dipoles,” jelas Buya Yahya.

“Jadi bisa memilih berkarir dulu, atau mempersiapkan matang-matang baru menikah,” lanjutnya.

Namun lain halnya jika kami menggolongkan Anda sebagai orang yang memiliki gangguan emosi yang sangat kuat. 

Oleh karena itu, untuk menghindari dosa zina, dianjurkan untuk segera menikah.

“Tetapi jika Anda adalah seseorang yang tidak sabar atau memiliki nafsu yang terlalu kuat. “Sehingga pernikahan bisa langsung terlaksana dengan baik,” kata Buya.

Buya Yahya mencontohkan seorang siswa yang mampu memilih pasangan yang dapat menunjang proses belajarnya. 

Jika masuk dalam kelompok mahasiswa sukses, banyak orang yang ingin bekerja sama tanpa menuntut penghasilan yang tinggi.

Namun yang jelas hal itu didasari oleh semangat mencari nafkah.

“Pada dasarnya menghindari terjerumus ke dalam haram, dan banyak santri yang bertakwa, ketika berbicara tentang zina, mereka menangis karena takut terjerumus ke dalamnya,” imbuhnya.

Jadi setiap orang harus memilih apakah akan memulai karir atau menikah. Selain itu, jangan lupa untuk memilih pasangan yang terbaik dari segi agama. (kmr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top