LEMBARAN Ambil Uangnya Jangan Coblos Orangnya, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Jika Itu Dilakukan Maka Jangan Harap Hal Baik Akan Terjadi di Masa Depan

Jakarta, disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat (UAH) dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan putusan tersebut, ambil uangnya tapi jangan pilih pria itu. Sebab, apa yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat (UAH) akan menjadi masa depan yang sangat berbahaya.

Yang terbiasa melakukan hal seperti itu, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), pasti akan terus berlanjut.

“Saya tidak setuju. Tinggalkan uangnya, tinggalkan rakyatnya. “Jadi kita mulai dengan etika yang benar,” saran Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Maka dalam sebuah hadits sahabat Abu Bakar RA mengatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan jelas meriwayatkan.

“Karena karaktermu diutus, maka karakter yang sama akan membimbingmu,” kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hadis tersebut.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian menjelaskan, makna hadis tersebut adalah ketika masyarakat terbiasa menerima suap atau suap, berapa pun jumlah yang diberikan atau diterima, maka di kemudian hari akan demikian.

“Siapa pun yang menjadi anggota parlemen, baik legislatif maupun eksekutif, ciri-cirinya tidak akan jauh berbeda,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim yang baik dan berharap menjadi baik di kemudian hari, jangan sekali-kali mengambil uang pada saat pemilu, seperti pemilu atau pilkada (jika ada yang memberikannya).

“Ini sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai terjadi pada umat Islam,” kata Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Sebab, menurut Ustaz Adi Hidayat, hal seperti itu bisa merendahkan kehormatan dan menandakan sesuatu yang buruk di kemudian hari.

“Kalau masyarakat suka menerima hal seperti itu, maka jangan berharap ada hal baik di kemudian hari,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Hal inilah yang menyebabkan kondisi kehidupan bangsa dan negara menjadi miskin dan tidak stabil. 

Bagaimana cara menghindari pengaruh negatif saat seleksi karyawan?

Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, menghindari hal-hal buruk adalah dengan menghargai diri sendiri.

“Mari kita bersatu dan damai,” saran UAH.

“Dalam konteks kompetisi dengan cara yang baik tanpa harus mengkritik,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.

 

Wallahulam

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top