disinfecting2u.com – Perseteruan Pratiwi Noviyanthi atau akrab disapa Teh Novi dengan korban serangan asam Agus terus menjadi perbincangan publik.
Persoalan utama yang memicu konflik adalah sumbangan RM1,5 miliar yang masih tersimpan di rekening yayasan kemanusiaan Rumah Peduli.
Menurut kuasa hukum Novi, Disna Riantina, keputusan menahan dana tersebut bukan tanpa alasan.
Teh Novi jelas percaya pada para donatur yang berjasa dalam pengobatan Agus.
Pertama, atas dasar kepercayaan dari pemberi, kata Disna saat ditemui di Kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jakarta Timur.
Disna menegaskan, Teh Novi memilih langkah sesuai prosedur hukum agar tidak menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari.
“Teh Novi saat ini berada pada tahap dimana jika kemudian diserahkan kembali kepada Agus atau pihak manapun yang mengakuinya, maka Teh Novi akan menimbulkan masalah. “Itulah yang membuat Teh Novi mengizinkan uang tersebut tetap berada di rekening yayasan,” jelasnya.
Saat ini pengelola dana mempertimbangkan dua opsi utama, yakni menunggu keputusan pengadilan atau mengambil keputusan resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
“Ya, ada dua opsi yang bisa dilaksanakan berdasarkan dana sumbangan. “Yang pertama keputusan pengadilan, yang kedua kita cari, kita tunggu keputusan Kementerian Sosial,” tambah Disna.
Dalam pernyataan terbarunya, Teh Novi menegaskan akan mengikuti instruksi Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial.
“Kami mengikuti rekomendasi Kemensos dari Gusmen dan Wamen. “Kami ikuti apa yang ada, yang jelas kami ikuti yang terbaik untuk semua pihak,” tegas Teh Novi.
Novi juga menjelaskan, untuk menjamin transparansi, dana tersebut ditransfer dari rekening Agus Salim ke rekening yayasan.
Langkah itu diambil setelah Agus diketahui menggunakan dana sebesar Rp 95,8 juta untuk membayar utang pribadi.
Namun, pengacara Agus Farhat Abbas memberikan reaksi tajam atas keputusan Teh Novi yang menahan dana tersebut. Farhat pun menuding Novi hanya memperumit keadaan.
Diketahui, dana yang disalurkan dalam bentuk donasi tersebut awalnya masuk ke rekening pribadi Agus Salim. Namun setelah muncul dugaan penyelewengan dana, atas permintaan Novi, sisa dana ditransfer ke rekening yayasan.
Hal ini disepakati oleh kedua belah pihak.
Sayangnya, polemik kembali meletus ketika Partai Agus menuntut dana tersebut segera dikembalikan.
Novi mengaku tidak punya kepentingan pribadi dengan dana tersebut. Ia berharap bisa mengambil keputusan terbaik tanpa merugikan siapa pun.
Publik kini menunggu keputusan akhir mengenai nasib dana sebesar R1,5 miliar tersebut. Apakah akan digunakan untuk menyembuhkan Agus atau malah menimbulkan konflik baru? Hanya waktu yang akan menjawabnya. (adk/asli)