Batavia, disinfecting2u.com – Anggota Komisi III DPR RI Nasir Jamil menilai terpilihnya Setyo Budiyanto menjadi Ketua KPK periode 2024-2029 karena sosok tersebut berakar dari pengalaman matang di bidang penegakan hukum dan korupsi. Menurut dia, mantan Direktur Komisi Investigasi Ekstremisme ini memberikan penilaian baik kepada seluruh partai di RKDR, dan hampir seluruh anggota Komisi Ketiga RKDR memilihnya sebagai ketua. Oleh karena itu, dengan pengalaman, kedewasaan, dan jaringannya, mayoritas akan memilih beliau sebagai Ketua KPK lima tahun ke depan, kata Nasser di kompleks Parlemen, Batavia, Kamis. 21/11/2024). Lebih lanjut, ia menilai masih belum ada ketentuan yang mengharuskan adanya perwakilan seluruh elemen bangsa dalam kepemimpinan Partai Komunis. Saat ini struktur pimpinan KPK terdiri dari seorang anggota Polri sebagai presiden, disusul dua orang jaksa, seorang hakim, dan satu orang berlatar belakang akuntansi.
Oleh karena itu, teman-teman CSO (Organisasi Masyarakat Sipil) tidak terwakili. Karena tidak ada yang mensyaratkan hal tersebut, maka UU KPK tidak mengamanatkan ketua KPK untuk diwakili. katanya. Ia mengatakan siapa pun yang dicalonkan menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus diserahkan kepada DPR RI sebagai seleksi akhir.
Sebelumnya, calon pimpinan KPK Setyo Budianto terpilih menjadi Ketua KPK melalui pemungutan suara Komisi III DPR RI di Komisi Parlemen, Batavia, Kamis. Proto Panglima Polri itu memperoleh 46 suara dan 45 di antaranya terpilih menjadi ketua. Selain Setyo, empat calon pimpinan KPK lain yang memperoleh suara terbanyak adalah Fitroh Rohkahyantho, Ibnu Basuki Widodo, Yohanis Tanak, dan Agus Joko Pramono. Hasilnya, Komisi III DPR RI menyetujui calon pimpinan KPK Setyo Budiyanto berdasarkan hasil pemungutan suara menjadi Ketua KPK periode 2024-2029. Sedangkan Fitroh Rohjahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Yohanis Tanak, dan Agus Joko Pramono secara sukarela menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. (semut/semut)