Jakarta, disinfecting2u.com – Anggota Dewan Muhammad Abdulsalam, Sekretaris Jenderal Dewan Penguasa Muslim (MRC) mengatakan ada unsur spiritual dan keagamaan dalam krisis iklim di Baku, Azerbaijan.
Pada pertemuan para pemimpin agama sedunia, Abdul Salam mengatakan pihaknya mengusulkan untuk melanjutkan krisis iklim di Azerbaijan.
Abdulsalam mengatakan pada Rabu (6/11/2024) di Jakarta: “Hari ini kita memiliki kesempatan bersejarah untuk mengubah peran agama menjadi kekuatan aktif dalam menghadapi krisis iklim.”
Menurut Sekjen Kemenag, keterhubungan antara alam dan agama tidak dapat dipisahkan karena berakar pada berbagai kitab suci.
Mengatasi krisis iklim, kata Abdulsalam, termasuk menghormati alam. Selain itu dapat menyeimbangkan kehidupan sekaligus tanggung jawab merawat seluruh ciptaan Tuhan.
Ia menjelaskan, “selama beberapa tahun terakhir, upaya para pemimpin agama telah mengatasi banyak tantangan global.”
Ada kekuatan besar dalam menyampaikan pesan dan ajakan bertindak. Tujuannya untuk menyelenggarakan pertemuan para pemimpin agama dunia di Azerbaijan.
Selain itu, upaya untuk memobilisasi dan mendorong politisi untuk menyelenggarakan konferensi ini sedang berlangsung.
“Tindakan terhadap perubahan iklim bukanlah suatu pilihan, namun suatu keharusan untuk melindungi masa depan planet kita,” katanya.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Dewan Muslim Kaukasus (KMP). Acara ini merupakan hasil kolaborasi sukses antara Pemerintahan Muslim (MOG), kepresidenan COP29, Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) dan Komite Negara Azerbaijan untuk Kerja Sama dengan Organisasi Keagamaan.
Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev, mendukung diadakannya konferensi “Agama Dunia untuk Planet Hijau”.
(semut / kebahagiaan)