Jakarta, tvOnenevs.com – Beberapa orang bertanya-tanya mengapa seorang anak laki-laki bernama MAS (14) membunuh ayahnya APV (40) dan neneknya RM (69) di Lebak Bulus.
Dan ada juga rumor kenapa MAS membunuh ayah dan neneknya karena dipaksa belajar. Ternyata itu tidak benar.
Namun, lambat laun alasannya akan terungkap.
Seperti diketahui, polisi kini telah menemukan isi ponsel MAS, sedangkan polisi memastikan MAS telah melakukan penyelidikan menyeluruh, namun penyelidikan tersebut bukanlah penyebab kejadian tersebut.
Laporan Kompas TV, MAS, Selasa (12/4/2024), mengaku tidak dipaksa atau ditekan saat membunuh ayah dan neneknya.
Petugas Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Devi mengatakan, ternyata tidak ada yang aneh dengan ponsel MAS.
“Oke, gambar, video, lucu-lucu saja. Jadi tidak ada yang aneh-aneh,” ujarnya.
Belakangan terungkap, pihaknya sudah meminta MAS tak perlu melakukan pembunuhan tersebut.
“Meski terpaksa belajar, dia melakukannya dengan senang hati,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat mengatakan, kelakuan MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mulai menunjukkan hasil yang baik.
Bahkan, kata dia, pemuda tersebut kini sudah tenang dan mudah didekati.
Kondisi Ananda MAS sudah mulai stabil. Kemarin bisa ngobrol, menjawab pertanyaan, bahkan tersenyum,” kata Kompol Ade, seperti dilansir Kompas TV, Selasa (12/3/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan, audit MAS dilakukan secara bertahap.
Combes Ade mengatakan, polisi telah menyewa ahli psikologi anak untuk mengusut kasus tersebut. Selain itu, psikiater akan melakukan penyelidikan lebih dalam mengenai alasan orang tersebut melakukan tindakan brutal tersebut.
“Kami menggunakan psikolog anak dalam peninjauan ini. Kemudian penelitian lebih lanjut akan melibatkan psikiater untuk mengetahui apa saja yang terlibat dalam pekerjaan tersebut,” ujarnya.
Combes Ade juga menambahkan, MAS sangat disayang oleh keluarganya.
Hal ini menjadi salah satu hal yang menjadi fokus penelitian untuk memahami alasan yang menyebabkan terjadinya pembunuhan mengerikan tersebut.
Tentu saja, keluarganya sangat mencintainya, katanya.
Dalam hubungannya dengan polisi, MAS mengungkapkan kesedihan dan penyesalan mendalam atas perbuatannya.
Korban awalnya sangat sedih dan sangat menyesal, kata Ade. – Kamu tetap mengikuti ujian meskipun kamu seorang tahanan
Di tengah kejadian yang menimpanya, MAS, siswa kelas 10 SMA, masih diperbolehkan lulus ujian sekolah. Pada Senin (1/12/2024), pihak sekolah mengizinkan untuk mengikuti ujian melalui Zoom agar pemuda tersebut dapat melanjutkan studinya.
“Pihak sekolah mengatakan, meskipun bocah ini melanggar hukum, mereka tetap berusaha agar dia lulus ujian,” kata AKP Nurma Devi.
Menurut Nurma, pihak sekolah berkomitmen memastikan MAS tetap mendapatkan kebebasan sebagai siswa, meski situasi sulit.
Ia melanjutkan: “Para guru berusaha memastikan anak ini terus lulus ujian. Ini sangat penting untuk masa depannya.”
Diberitakan sebelumnya, tragedi ini terjadi pada Sabtu dini hari, 30 November 2024, saat MAS menghabisi nyawa ayah APV (40) dan nenek RM (69) dengan pisau dapur.
Ia pun berusaha menyerang sang ibu, namun sang ibu berhasil melarikan diri meski terluka parah.
Saat ini, polisi masih memeriksa tiga orang saksi lagi terkait kejadian tersebut untuk memperjelas kronologi kejadian tersebut. (lagi)