Akhirnya Terungkap, Ini yang Buat Suami di Gresik Naik Pitam Bunuh Istri di Depan Anaknya

Gresik, disinfecting2u.com – Sempat menjadi misteri, penyebab meninggalnya seorang ibu rumah tangga (IRT) yang dilakukan suaminya sendiri, tepatnya di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, akhirnya terungkap. Tampaknya ada fakta baru di balik kejadian tragis tersebut. Motif sang suami akhirnya terungkap setelah petugas Satuan Reserse Polres Gresik berhasil menangkap Matias Leu (41), terduga pelaku KDRT, menyusul ditangkap pula istrinya, Magdalena Fallo (40 tahun). ), meninggal saat diangkut ke rumah sakit.

Pria yang kini memiliki dua orang anak dari pernikahannya dengan korban itu ditangkap di tempat persembunyiannya di kawasan Demak, Jawa Tengah, setelah kabur dari polisi selama enam hari.

Penangkapan pelaku ini tak hanya mengungkap sisi gelap kehidupan rumah tangga, tapi juga menyoroti beberapa faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga (DVD). 

Tersangka Matias mengaku kepada polisi, dirinya marah dan sakit hati karena istrinya diduga selingkuh dengan pria lain.

“Saya marah dan sakit hati karena istri saya selingkuh,” ujarnya, Jumat (29/11).

Sementara itu, Wakapolres Gresik Danu Anindhito Kuncoro Putro menjelaskan, rasa cemburu buta menjadi pemicu konflik yang berujung tragedi berdarah dan berujung pada meninggalnya korban.

“Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal. 44 (3) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan KUHP. bahkan selama 15 tahun,” ujarnya.

Kompol Danu kemudian membenarkan, tragedi tersebut terjadi saat dirinya sedang menginap bersama kerabat korban. Tersangka Matias kemudian menemui korban. Namun tak lama kemudian, keduanya bertengkar soal hubungan rumah tangganya.

Emosi tersangka akhirnya meledak. Karena marah, ia kehilangan kesabaran dan melakukan kekerasan dengan menusuk istrinya dengan senjata tajam, ujarnya.

Yang lebih miris lagi, aksi tersangka itu disaksikan oleh kerabat dan kedua anaknya.

Hal ini menambah beban psikologis anak-anak yang kini harus hidup dengan kenangan pahit orang tuanya melakukan aksi kekerasan, kata Danu.

Bukannya bertobat setelah melakukan penganiayaan, Matias malah kabur dan menghilang selama enam hari hingga akhirnya ditangkap polisi di Demak, Jawa Tengah.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga dengan lebih baik, lanjutnya.

FYI: Kasus KDRT yang merenggut nyawanya kali ini membuat keluarga dan kedua anaknya, berusia empat dan 12 tahun, merasakan kepedihan yang mendalam.

Kedua anak korban kini harus hidup tanpa kasih sayang seorang ibu dan ayah yang ditangkap hukum karena melakukan tindakan merusak tanpa dasar akal sehat. (mhb/pengendali jarak jauh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top