Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan daya beli Indonesia relatif kuat di tengah tantangan perekonomian global. Hal ini didukung oleh data terkini indeks kepercayaan konsumen (CII) dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga
Hal tersebut disampaikannya dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024): paket stimulus ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Daya beli masyarakat masih tergolong kuat. Kita lihat indeks IKK pada November sebesar 125,9,” kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan, angka IKK hanya 121,1 dibandingkan bulan Oktober. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat dalam berbelanja masih positif.
Selain itu, konsumsi dalam negeri menyumbang lebih dari 50% perekonomian Indonesia dan dikatakan tumbuh lebih dari 5%.
Ia menambahkan, konsumsi dalam negeri menyumbang lebih dari 50% perekonomian Indonesia dan tumbuh kuat, diperkirakan tumbuh lebih dari 5%.
Menko Airlangga juga menunjukkan data yang menunjukkan bahwa barang konsumsi cepat saji (FMCG) tumbuh sebesar 1,1%, sedangkan barang digital seperti telepon seluler, komputer, dan perangkat digital lainnya tumbuh sebesar 4,3%.
Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada pada level rata-rata 5% hingga akhir tahun 2024 pada kuartal III dan mencapai 1,55% pada November.
Untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah menyiapkan paket stimulus fiskal, termasuk pembebasan PPN berdasarkan beberapa strategi perekonomian.
Tahun depan, PPN akan naik 12% mulai 1 Januari. Namun kelonggaran PPN atau 0% diberikan kepada barang-barang kebutuhan masyarakat, antara lain sembako, beras, daging, ikan, telur, sayur mayur, susu, konsumsi gula, jasa pendidikan, kesehatan, angkutan umum, tenaga kerja, jasa keuangan, jasa asuransi, vaksinasi anak-anak dan konsumsi air semuanya dibebaskan dari PPN. .,
Pemerintah optimis langkah tersebut akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025, sekaligus menjaga daya beli masyarakat. (agr/nba)