Padang, disinfecting2u.com -Ahmad Syafii Maarif, ulama Kabupaten Sijunjung, memang pantas dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Kontribusi Buya Syafii terhadap kepemimpinan PP Muhammadiyah dan kemudian sangat besar bagi bangsa dan negara. Pendapat demikian diamini oleh Prof Gusti Asnan, Sejarawan Sumatera Barat dan Guru Besar Sejarah Universitas Andala (Unand).
Buya Syafii Maarif adalah bapak bangsa dan diakui sebagai bapak bangsa oleh hampir seluruh kalangan di Indonesia, kata sejarawan sekaligus guru besar Unand Gusti Asnan di Padang, Minggu. Sebelumnya, ada tiga nama yang diusulkan untuk Ranah Minang, yakni Khatib Sulaiman dan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli serta Buya Syafii Maarif yang belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Syafii Maarifi dianggap sebagai intelektual dunia yang banyak berjasa di bidang ilmu pengetahuan, agama, budaya dan bangsa, serta pemikirannya turut menyumbang kemajuan Indonesia. Meski terdapat pro dan kontra dari berbagai pihak, Prof Gusti menilai hal tersebut merupakan dinamika yang wajar mengingat “kontroversi memang ada dan akan selalu ada karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna,” ujarnya, selain Buya Syafii Maarifi, tokoh Khatib Sulaiman dan Syekh Sulaiman. Ar-Rasul atau lebih dikenal dengan Inyak Canduang juga dinilai pantas dan pantas disebut sebagai pahlawan nasional. Tokoh ini juga dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan gagasan “Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Ia juga berperan penting dalam mengusir penjajah dari tanah Minangkabau. Khatib Sulaiman kemudian tewas pada tanggal 15 Januari 1949 dalam peristiwa Situjuah bersama 68 militan lainnya yang dibunuh Belanda. Saat itu, ia menjabat sebagai Ketua Markas Besar Pertahanan Rakyat pada struktur Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Syafruddin Prawiranegara.
Atas ketiga jasa besar tersebut, penulis buku “Pemerintahan Daerah Sumbar: Dari VOC Menuju Reformasi” patut diberi penghargaan dan dianugerahi gelar pahlawan nasional, karena penghargaan tertinggi belum diberikan kepada pahlawan nasional, Gusti. . Asnan optimistis pemerintah pusat akan segera menetapkan ketiga pahlawan nasional tersebut. Sebab setiap tahunnya, hampir setiap daerah di tanah air selalu mengusulkan penamaan nama sebagai pahlawan nasional. Tentu saja Kementerian Sosial bersama Dewan Gelar Pahlawan menetapkan skala prioritas nama-nama yang baru pertama kali dikeluarkan sebagai pahlawan nasional. mengabaikan nama lain (semut/bwo)