disinfecting2u.com – Ustad Adi Hidayat tidak pernah membahas tentang shalat Tahajjud. Sepertiga malam ketiga mempunyai manfaat yang kuat bagi yang shalat Ustad Adi Hidayat mengatakan, shalat Tahjud mempunyai banyak manfaat. Salah satu ciri yang paling populer adalah aliran keberuntungan dan kesucian setiap saat.
Ustad Udi Hidayat (RA) menuturkan, sebelum melaksanakan shalat Tahajjud, perhatikan banyak hal seperti Dzikir, Istighfar, Tasbih, dan lain-lain yang harus dibaca oleh seorang mukmin.
Namun UAH mengatakan, salat Tahajjud tidak selamanya diterima oleh Allah SWT. Ia mengacu pada keadaan orang mukmin ketika ia shalat dan tidak merasa jika ia dilarang.
“Bajunya jelek, makanannya jelek, bajunya jelek, sajadahnya jelek, bagaimana saya menyikapinya,” UAH pada Sabtu (26/10/2024) disalin Muntari Sinja TV dari kanal YouTube. ).
Selain salat Tahajjud, UAH menegaskan, mukmin yang berdiri saat salat juga tidak dirugikan. Artinya tidak pernah suci dan selalu haram.
Prinsipnya doa harus dikabulkan, tapi ada orang yang minta kecil-kecilan, tapi seumur hidup Allah tidak mengabulkannya, kalau begitu, kata Gubernur.
Ketua organisasi Quantum Akhyar ini menegaskan, waktu salat Tahajjud harus penuh dengan salat. Imam Bukhari dan Muslim menjelaskannya melalui hadis-hadis dalam riwayat mereka.
Selain hadits, Al-Qur’an juga menekankan nasehat tersebut melalui banyak ayat dalam kitab yang menganjurkan sholat setelah sholat.
Contoh pemikiran alkitab, surat Al-Isra’ ayat 79 artinya menjelaskan isi ayat tentang shalat sepertiga malam dan shalat Tahajjud, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Dan dari Allah, Fatahjad, dan Nafilah untukmu.
Terjemahan: “Lakukanlah shalat Tahajjud pada beberapa malam sebagai tambahan (ibadah) untuk dirimu sendiri, dengan harapan Tuhanmu akan mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Israa, 17:79)
UAH juga mencatat bahwa sejarah ini menghindari larangan apapun. Sangat bermanfaat bagi yang ingin doa Tahajjud dikabulkan oleh-Nya.
Bahkan jika kamu mendoakan suatu permintaan, Allah subhanahu wa ta’ala langsung mendengarnya. Cukup dengan mengingat dan mengerjakan hadis Abu Hurairah sebelum mengajukan pertanyaan.
Beliau menjelaskan: “Apa alasannya? Hadits sejarah Islam nomor 1015 dalam Arbain nomor 10 dari Abu Hurairah.”
Beliau menambahkan: Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Hadits Arbain nomor 10 dari Abu Hurairah dalam Arbain al-Nabawiyyah
Atas wewenang Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah bersabda, Semoga Tuhan memberinya ketenangan pikiran. Semoga Allah memberinya ketenangan pikiran, semoga berkah Allah SWT} dan Dia bersabda {Hai orang-orang yang beriman, bunuhlah aku dari hal-hal baik yang telah aku persiapkan untukmu} maka ingatlah nikmat Allah Pesan: Pesan: Semoga Allah. beri dia ketenangan pikiran Jadi dia menjawabnya.
Terjemahan: Atas wewenang Abu Huraira radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, bersabda: Sesungguhnya Tuhan itu baik, dan Dia tidak menerima apa pun kecuali kebaikan. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman sebagaimana Dia memerintahkan kepada para Rasul. Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman: Wahai Manusia, makanlah makanan yang baik dan lakukan amal shaleh. Dan Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman! Makanlah makanan bersih yang kami berikan padamu. Kemudian Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) menyebutkan seseorang yang telah melakukan perjalanan jauh. Rambutnya penuh debu dan dia mengangkat tangannya ke surga. Bagaimana cara menerima permintaan itu?
Tindakan membaca hadis Arbaeen, kata UAH, bisa menjaga kebersihan tubuh. Inilah keadaan shalat, agar kebutuhan seseorang tidak tertolak.
Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah itu baik, sifat-Nya baik, kondisi-Nya baik, karena sifat Tuhan itu baik, maka tidak ada yang lain selain kebaikan.”
Lanjutnya, “Ingat, shalat itu sangat suci dan akan berlabuh di tempat yang suci. Allah tidak menerima shalat yang najis.”
“Sebelum shalat, bersihkan dulu, bersihkan alat-alatmu, barang-barang yang kita pakai.”
Tuhan tahu yang terbaik.
(segera)