Seoul, disinfecting2u.com – Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mencurigai Korea Utara membangun tembok perbatasan. Kecurigaan itu muncul setelah Korea Utara melaporkan adanya ledakan di dua jalan yang menghubungkan bagian utara dan selatan Semenanjung Korea.
“Tentara Korea Utara melakukan ledakan yang kemungkinan besar akan memutus jalan Gyeonggi dan Donghae,” kata JCS dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Yonhap, seperti dilansir laman ANTARA.
“Ledakan terjadi pada sore hari dan tampaknya ada aktivitas tambahan yang melibatkan alat berat,” kata pernyataan itu.
Laporan itu juga mengatakan ledakan terjadi di dua jalan yang menghubungkan bagian utara dan selatan semenanjung Korea, hanya 10 meter dari garis demarkasi perbatasan.
Sebagai tanggapan, militer Korea Selatan mengatakan mereka melepaskan tembakan hanya sebagai respons terhadap ledakan tersebut.
Tembakan tersebut dilakukan untuk membela diri dan sebagai peringatan terhadap tindakan yang mereka anggap dapat melanggar perjanjian gencatan senjata.
Sumber yang sama juga mengatakan Korea Selatan meminjamkan bahan dan peralatan kepada Korea Utara senilai hampir $133 juta (sekitar 2 triliun rupiah) untuk membangun jalan yang kini rusak akibat ledakan.
Mereka mengatakan Pyongyang masih bertanggung jawab untuk membayar kembali pinjaman tersebut.
Seorang pejabat JCS mengatakan Korea Utara dapat membangun tembok beton di sepanjang jalan yang diledakkannya untuk menghilangkan tanda-tanda penyatuan kedua negara.
Pekan lalu, Korea Utara mengumumkan niatnya untuk sepenuhnya memisahkan diri dari wilayahnya dan mengatakan pihaknya telah memperingatkan Amerika Serikat untuk menghindari kesalahan penilaian dan konflik yang tidak disengaja.
Pyongyang memandang kerja sama militer Seoul yang erat dengan militer AS sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri.
Pada tahun 2020, Korea Utara mengebom Kantor Penghubung Gabungan Antar-Korea di bawah naungan Kementerian Unifikasi di seberang perbatasan sebagai tanggapan atas penerbangan massal balon dari seberang perbatasan yang berisi selebaran propaganda anti-Pyongyang. (Semut/Aes)