Ada Kabar Gembira untuk Semua Warga Jakarta, SPAM Regional Jatiluhur I Solusi Jangka Panjang Cegah Krisis Air Minum

Jakarta, disinfecting2u.com – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan pemanfaatan air baku Waduk Jatiluhur mencatat kemajuan yang signifikan. 

Secara total, proyek SPAM (sistem penyediaan air minum) regional Jatiluhur 1 memiliki kapasitas aliran hingga 4.750 liter per detik, dimana 4.000 liter per detik ditujukan ke DKI Jakarta.

Proyek ini telah menyediakan air minum ke beberapa wilayah sekitar Jabodetabek, antara lain Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan DKI Jakarta.

Diana dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024) mengatakan, “Wilayah SPAM Jatiluhur I merupakan proyek penting yang menggunakan air baku dari Waduk Jatiluhur,” faktor utama DC Cilincing dan Pondok Kopi.

Proyek sistem penyediaan air minum Jatiluhur I (SPAM) hampir menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi di Cilincing Distribution Center (DC) dan Pondok Kopi.

Infrastruktur yang dibangun meliputi pipa RCCP dan HDPE dengan berbagai diameter, menjamin kemampuan mendistribusikan air dalam jumlah yang cukup untuk seluruh sambungan rumah tangga.

Proyek pembangunan jaringan pipa dari Sungai Selang Timur ke 2 waduk utama yaitu Waduk Nong Kodei C dan Waduk Cilincing DC telah selesai.

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan air minum yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat di kota yang bergantung pada air bawah tanah.

Pentingnya proyek ini juga terletak pada pembangunan distribution center (DC) di Cilincing dan Pondok Kopi yang berfungsi sebagai pusat distribusi air minum. Waduk Cilincing DC berkapasitas 20.000 m³ melayani 7 kecamatan: Cilincing, Rorotan, Marunda, Cakung Barat, Cakung Timur, Semper Timur dan Ujung Menteng.

Diperkirakan total 14.947 sambungan rumah baru akan menerima air dari DC Cilincing.

Pada saat yang sama, Waduk Puyuh DC seluas 5.000 meter kubik akan menyediakan air untuk Kolam Puyuh dan Kolam Puyuh, dengan tujuan membangun jalan yang menghubungkan 2.000 keluarga baru.

Dengan tersambungnya total 16.947 rumah tangga baru, proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air tanah.

Penggunaan air tanah yang berlebihan di kawasan padat penduduk seperti Cilincing telah menyebabkan penurunan permukaan tanah.

SPAM Jatiluhur I merupakan solusi yang lebih aman dan ramah lingkungan, serta mampu mengurangi risiko banjir akibat tanah yang sering terjadi di kawasan tersebut.

Proyek SPAM Regional Jatiluhur I memberikan dampak sosial yang signifikan terhadap masyarakat di Pondok Kopi dan Cilincing.

Berfokus pada penyediaan air bersih yang aman, cukup dan berkelanjutan, proyek ini telah membawa perubahan nyata pada kehidupan masyarakat setempat.

Akses yang lebih mudah terhadap air minum telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Air yang disalurkan melalui SPAM Jatiluhur I kini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan mencuci, tetapi juga mendukung sejumlah usaha kecil seperti laundry, restoran, dan usaha lainnya.

Hal ini memberikan dampak ekonomi yang positif bagi keluarga di Distrik Nong Nok Kata dan Xilin.

Selain itu, penyediaan air bersih dan aman juga berkontribusi terhadap peningkatan sanitasi dan higiene.

Dengan tersedianya air dari pusat penangkaran Noong Kata dan DC, warga mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menjaga kebersihan lingkungannya.

Prosedur ini membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit menular yang sering terjadi akibat kondisi lingkungan yang buruk.

Proyek SPAM Regional Jatiluhur I tidak hanya menjadi solusi jangka pendek terhadap krisis air minum di Jakarta, namun juga merupakan investasi penting bagi masa depan kota ini.

Dengan sistem ini, kualitas hidup masyarakat diharapkan dapat terus meningkat dengan adanya akses terhadap air minum yang lebih aman.

Sistem distribusi air minum ini akan menjadi basis utama penyediaan air minum di Jakarta. “Melalui kerja sama yang kuat dan pemanfaatan teknologi modern, SPAM Jatiluhur I siap memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat perkotaan, baik saat ini maupun di masa depan,” kata (lkf).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top