Suami Tak Mau Kerja sampai Makan Gaji Istri dalam Rumah Tangganya, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Bahayanya

disinfecting2u.com – Ustaz Abdul Somad menyoroti wanita yang mendukung suaminya. Sebagai kepala rumah tangga, suami harus bekerja untuk mencari nafkah, Ustaz Abdul Somad mengatakan, bekerja untuk menghidupi istri adalah tanggung jawab suami.

Selain nafkah, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan, setelah membangun rumah, hendaknya suami membimbing istri tercinta dalam proses pernikahan.

“Suami punya lima tanggung jawab, yakni sandang, pangan, papan, pendidikan, dan perhatian,” kata UAS, dikutip dari kanal YouTube resmi Ustadz Abdul Somad, Selasa (12/11/2024).

Menurut UAS, suami setidaknya harus memenuhi lima kewajiban tersebut. Jika tidak, Anda akan dianiaya oleh Allah SWT.

 

Sebagai seorang istri, ia mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhannya dari suaminya. Misalnya makan dan minum untuk memenuhi hak hidupnya.

Kemudian, seorang wanita dapat menemukan haknya dalam hal pakaian dan kebutuhan perawatan pribadi untuk mencapai penampilannya sehari-hari.

Tempat tinggal merupakan aspek penting yang harus dijaga oleh seorang pria.

Suami juga harus memimpin istrinya untuk menyebarkan ilmu agama. Ini berfungsi sebagai bekal mereka untuk akhirat.

Hak seorang istri untuk mendapatkan segala kebutuhannya dari suaminya dijelaskan dalam Surat Al Baqarah Ayat 233 dan Surat At Thalaq Ayat 6.

Namun, ada sebagian rumah tangga yang menerima kenyataan bahwa istri menghidupi suaminya.

“Di gaji suami harus ditunjang hak-hak istri, sedangkan di gaji istri tidak ada hak suami sama sekali,” jelasnya.

Uas mengambil penjelasan dari Syekh Abdullah bin Abdur Rahmah al Jibrin mengenai penghasilan dan warisan dari harta suaminya.

Jika suami meminta gaji istri, ia tetap boleh makan, meski harus memenuhi syarat.

Syarat yang paling penting adalah Anda harus setia kepada istri Anda. Di UAS, keterbukaan ini merupakan kontribusi perempuan.

Seorang pendeta asal Sumatera berpendapat, bersedekah kepada suami dengan niat membantu kebutuhan rumah tangga berarti tidak ada masalah.

“Tetapi sebagai perempuan yang berakhlak baik, alangkah baiknya meminta izin dengan tenang,” ujarnya.

Wallahu A’lam Bishawab.

(acak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top