NEWS LEMBARAN Kawasan Bong Suwung Digusur, Muncul Ancaman Anak Putus Sekolah Hingga Penyebaran Penyakit HIV/AIDS

Yogyakarta, disinfecting2u.com – Ratusan warga di kawasan Bong Suwung, Kota Yogyakarta, bangunan semi permanennya dibongkar akibat penggusuran paksa yang dilakukan PT KAI.

Seperti diketahui, penggusuran yang dilakukan PT KAI pada Kamis (3/10/2024) merupakan bagian dari pengelolaan lokasi Stasiun Tugu Yogyakarta. 

Akibat kliring ini tentu menimbulkan kekhawatiran, khususnya masalah kesehatan. Berdasarkan data yang dihimpun Federasi Bong Suwung, total ada 164 orang yang tinggal di sana. Dari jumlah tersebut, 80 orang di antaranya merupakan pekerja seks yang berasal dari Yogyakarta atau luar daerah.

“Untungnya kita sudah punya data teman-teman pekerja seks dan kita sudah buat kelompok khusus untuk mereka. Dampak dari persoalan ini adalah risiko penyakit menular. Karena di Bong Suwung banyak pekerja seks yang reaktif HIV/AIDS. ” ujar Ana Maria, Perwakilan Federasi Bong Suwung saat ditemui di kantor PKBI, Jumat (4/10/2024).

Mengingat risiko ini, lembaga terkait harus dilibatkan. Beberapa hari lalu, Federasi Bong Suwung mengundang dinas kesehatan untuk audiensi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, namun yang bersangkutan tidak datang.

Padahal, sebelum penggusuran, Puskesmas Gedongtengen rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di sana. Setelah penggusuran, pemerintah tidak berperan dalam hal tersebut, ujarnya. 

Sejauh ini, kata Ana, beberapa pekerja seks sudah berpindah ke kawasan lain seperti Pantai Parangkusumo dan kawasan Prambanan. Bahkan ada yang berjualan di pinggir jalan, termasuk waria. Ada juga sebagian pekerja seks yang kembali ke daerah asalnya.

Namun bagi mereka yang kembali, kami belum memastikan apakah mereka akan kembali bekerja sebagai pekerja seks atau tidak, kata Ana.

Selain penyakit menular, ada juga sejumlah anak yang berisiko putus sekolah. Di Kecamatan Bong Suwung, total terdapat 38 anak yang memiliki bayi, belum bersekolah, bersekolah, dan belum bersekolah. 

Dari jumlah tersebut, sebagian besar penduduk usia sekolah dan orang tuanya pindah ke kawasan Pantai Parangkusumo yang letaknya cukup jauh karena merupakan bagian dari Kabupaten Bantul. Sedangkan lokasi sekolahnya berada di Kecamatan Badran Kota Yogyakarta.

Bahkan sebelum gedung itu dibongkar pada 3 Oktober, sudah ada beberapa anak yang tidak mau bersekolah lagi, kata Damar, warga Bong Suwung.

Sementara enam anak lainnya diketahui pindah ke panti asuhan atau tempat penampungan sementara bahkan ada yang tidur di jendela hotel. Pasalnya, ibunya tidak bisa lagi menyekolahkan mereka. (scp/buz)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top