disinfecting2u.com – Almarhum Syekh Ali Jaber pertama kali memaparkan pentingnya salat Nabi. Amalan ini merupakan salah satu syahidnya Rasulullah Menurut kesaksian sholawat Nabi SAW, Syekh Ali Jaber mengingatkan kita untuk tidak pernah meninggalkan amalan ini. Banyak keutamaan yang mendatangkan kebaikan bagi orang yang menunaikan shalat wajib.
Almarhum Syekh Ali Jaber berkata dari channel YouTube-nya, Jumat (1/11/2024): “Mu’adh ya Allah, aku cinta padamu, aku tidak akan meninggalkanmu setiap kali kamu melafalkan shalat fardhu tiga waktu.”
Syekh Ali Jaber dalam pidatonya mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah menganjurkan membaca doa ini setelah shalat wajib.
Rasulullah SAW juga bersabda bahwa doa ini adalah syahidnya bangsa itu.
Beliau menjawab: “Kami mengetahui jika Rasulullah mencintai kami.”
Tidak ada batasan waktu untuk berdoa. Semua manusia bisa bernyanyi kapan saja. Hal ini agar mereka selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Doa juga membantu orang beriman untuk meminta pertolongan. Sesungguhnya bagi yang membutuhkan, Allah subhanahu wa ta’ala bisa menyediakannya.
Namun persoalan salat dan angkat tangan setelah salat wajib telah menimbulkan banyak pemikiran. Banyak hadits yang menyebutkan anjuran mengerjakan shalat di awal atau di akhir shalat.
Doa Rasulullah SAW yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber berdasarkan kisah Mu’adh, yang berbunyi:
Semoga rahmat dan keberkahan Allah tercurah padanya
Bacaan Latin: Allahum Ain Ali Zakiq, Sikorika, dan Hosni Ibadat.
Artinya: “Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur, dan memperbanyak ibadahku.”
Syekh Ali Jaber menceritakan kisah wasiat Rasulullah SAW kepada Mu’adh, dimaknai dalam riwayat Abu Dawud No. 1522 dan Ahmad dalam hadits. Syekh al-Albani rahimahullah menyebutkan dampak ini sebagai berikut:
Wahai Usiq atau Mu’adh La Tadaan F Ali Yabadak
Terjemahan : Mu’adh, aku berserah diri kepadamu, jangan tinggalkan anus (akhir shalat) dari segala shalat: Allahumma anni ali dzikirka wasurak wahassan abadik (Allah, tolonglah aku dalam dzikirku. Terima kasih dan baik atas ibadahmu .Lakukanlah.”
Mantan Imam Masjid Nabawi ini menjawab bahwa waktu yang paling baik untuk shalat sunat adalah kebingungan antara waktu pertama dan akhir salam.
Beliau berkata: “Kita bisa membaca doa ini tiga kali setelah salam, sebelum salam.”
Namun banyak hal yang membuat seorang mukmin kesulitan untuk melaksanakan shalat sesuai wasiat Nabi.
Beliau bersabda: “Jika hilang atau terlupa, Anda dapat membacanya setelah shalat.”
“Sekarang kami bebas dan semuanya diuji,” tambahnya.
(letakkan/pangkuan)