Drama Kolosal Resolusi Jihad NU Meriahkan Peringatan HSN di Tugu Pahlawan

Surabaya, disinfecting2u.com – Ribuan warga memadati Tugu Pahlawan pada Selasa malam (30/10) untuk merayakan puncak Hari Oranye Nasional (HSN) yang diselenggarakan oleh PCNU Surabaya. Acara ini tidak hanya diisi dengan istighfar dan salat berjamaah saja, namun juga dipentaskan dengan penampilan drama indah bertajuk “Resolusi Jihad Demi Allah”.

Karya dahsyat ini diadaptasi dari buku Tarikh NU Jihad Resolusi, Perang Sabile di Surabaya tahun 1945 karya Reddy Nagsiraan. Naskahnya ditulis oleh Sejarawan NU yang juga berperan sebagai pembimbing dan disutradarai oleh Harry Prasitio Lentho. Kegiatan tersebut melibatkan banyak seniman Nahdliyin, serta aktivis Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU asal Surabaya.

Ketua PCNU Surabaya Ir H Masduki Toha mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara tersebut.

“Berkat solidaritas warga Nahdalin, rangkaian peringatan HSN ini berhasil dilaksanakan,” ujarnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya yang akrab disapa Gus Dickey ini mengucapkan terima kasih kepada PBNU yang telah menyelenggarakan berbagai kegiatan HSN, termasuk Resolusi Jihad NU pada 22 Oktober 1945. Menandai peristiwa bersejarah itu berarti menggelar drama besar.

Pada kesempatan tersebut, PCNU Surabaya juga meluncurkan website Pondok Pesantren yang dikelola oleh Rabi’a Swat Islamiya (RMI) Institute. Gus Dickey menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi penduduk asli Amerika tentang kemajuan teknologi.

Rangkaian acara HSN juga mencakup ziarah ke makam para pendiri NU dan pejuang kemerdekaan, serta berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang melibatkan badan dan lembaga otonom di lingkungan PCNU.

Gus Dickey menekankan pentingnya penataan sejarah, bahwa tugu HSN merupakan momen penting untuk memasyarakatkan nilai-nilai sejarah di masyarakat khususnya generasi muda. Ia menjelaskan, pengetahuan sejarah akan membantu generasi mendatang memahami jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka.

Sejarah resolusi Jihad SEKARANG dan peran aktif santri pada perang 10 November 1945 menjadi sorotan utama dalam drama tersebut. Lashkar Hizbullah yang terdiri dari pelajar Muslim, dan Lashkar Sabillah yang terdiri dari Kai, memainkan peran penting dalam perang melawan penjajah, yang dilancarkan oleh Fatwa Jihad karya Kai Muhammad Hashim Asi.

Pada akhirnya, Gus Duki berharap agar setiap warga negara tetap berani membela kepentingan negara dan menjadikan semangat Jihad sebagai inspirasi dalam mengabdi kepada masyarakat.

“Kepribadian bangsa yang merdeka harus menjadi bagian perjuangan kita,” tutupnya. (Zaz/Gol) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top