disinfecting2u.com – Mantan pemain internasional Indonesia Muhammad Ridho Djazulie pernah berbagi kisahnya selama berkarier di Liga 1. Sebagai penjaga gawang timnas Indonesia, Muhammad Ridho menyebut ada klub-klub di Liga 1 yang bukannya tanpa spiritualitas.
Muhammad Ridho mengatakan, spiritualitas di klub divisi satu ini sangat tinggi. Hal ini membuat mantan kiper timnas Indonesia itu senang.
Muhammad Ridho pernah menjadi salah satu kiper yang berpeluang bermain untuk timnas Indonesia.
Ridho memulai debutnya sebagai penjaga gawang utama saat Garuda bermain melawan Hong Kong.
Bima Sakti mempercayakannya menjaga mistar gawang Timnas Indonesia. Laga melawan Hong Kong dihelat di Stadion Wibawa Mukti pada 16 Oktober 2018. Penampilan Ridh tampil sempurna di 45 menit pertama babak pertama.
Di timnas Indonesia, Ridho merasakan beberapa kompetisi. Ia tampil di Piala AFF 2018 dan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Ia memulai karir profesionalnya sebagai penjaga gawang bersama Persip Pekalongan. Kemudian mendarat di Persekabpur Purworejo.
Setelah sempat bermain di Persekabpur, ia bermain untuk PS Bangka pada 2015-2017 sebelum promosi ke Borneo FC pada 2017-2019.
Di FC Borneo, Muhammad Ridha akhirnya terlihat menjadi bagian dari timnas Indonesia. Setelah Pesut Etam bergabung dengan Madura United pada 2019 hingga 2022 sebelum pindah ke Bali United.
Kesuksesan Ridh sebagai pesepakbola profesional tak lepas dari dukungan orang tua dan keluarga. Apalagi bekerja sama dengan Garuda.
Muhammad Ridho pernah merasakan kedamaian dan kebahagiaan bermain di Liga 1. Kenyamanan itu ia dapatkan saat bergabung dengan Madura United.
Kepada VIVA, kiper Barito Putera mengutarakan alasannya Madura United merupakan klub yang tidak pernah melupakan urusan spiritual.
“Juga ngomong sama orang tua. Orang tua ingin tim yang benar-benar bahagia dan tenang. Mereka ingin saya bersenang-senang,” kata Ridho seperti dikutip, Jumat (8/11/2024).
Orang tuanya juga sangat mendukung agar Ridho tidak pernah melupakan rasa pujaannya. Apalagi ia terus menjaga dan memperkuat ketaatannya terhadap iman.
“Agama di Madurai sangat kuat. Kalau saya ke sana untuk bermain, masjidnya selalu penuh,” ujarnya.
(kebahagiaan)