Presiden Prabowo Larang Beking-bekingan di Judi “Online”, Waketum MUI Berikan Pesan Ini

Jakarta, disinfecting2u.com – Wakil Ketua (Vaketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas telah memberi peringatan keras kepada Presiden Prabowo Subianto terhadap organisasi yang terkait dengan promosi perjudian “online”.

Menurut Anwar Abbas, apa yang disampaikan Presiden Prabowo sangat tepat, karena hal ini sudah terjadi selama ini, “karena hingga saat ini tidak mungkin lepas dari praktik mendukung pembangunan sejahtera dari empat praktik memalukan tersebut. (perjudian) hampir tidak pernah disentuh dan tidak dapat diproses dengan baik,” kata Anwar Abbas dalam keterangan yang diterima disinfecting2u.com di Jakarta, 11 Oktober 2024.

Anwar Abbas lantas mengatakan, hal serupa bisa dikatakan sudah menjadi rahasia umum.

Oleh karena itu, kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum dan pemerintah sangat rendah karena mereka menilai penegakan hukum tidak dapat dilaksanakan dengan baik terhadap pelaku kejahatan kecuali dalam kasus-kasus yang menarik perhatian masyarakat, ujarnya.

Oleh karena itu, Anwar Abbas berharap Presiden Prabowo benar-benar mengambil tindakan yang lebih konsisten dan tegas untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.

“Apalagi Pak Ketua pernah bilang kalau ikannya busuk dari kepalanya.

Oleh karena itu, untuk menyukseskan pemberantasan perjudian, narkoba, penyelundupan, dan korupsi di negeri ini, tidak hanya pelakunya, tetapi juga pimpinan tertinggi organisasi tersebut akan dituntut, lanjut Anwar Abbas. 

Menurut Anwar Abbas, para pimpinan dan pemimpin setiap organisasi harus melakukan hal ini untuk benar-benar memberantas praktik-praktik mengerikan ini.

Saya berharap negara ini terbebas dari perbuatan keji yang sangat merugikan negara dan rakyat ini, kata Anwar Abbas.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto berpesan keras kepada Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Polri agar tidak ada yang mendukung perjudian online.

Hal ini disampaikan Kementerian Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat menjawab pertanyaan wartawan tentang pesan Presiden tentang perjudian online dengan oknum mencurigakan.

“Kita sudah berkali-kali mendengarnya langsung dari beliau, dari presiden, sehingga beliau kembali mengatakan bahwa kita semua harus melawan perjudian online. Pesan beliau kali ini adalah untuk bekerja sama,” kata Meutya dalam konferensi pers. Istana, Jakarta Rabu (11 Juni 2024).

Meutya kemudian mengatakan, Presiden Prabowo telah mengirimkan pesan kepada seluruh instansi untuk tidak memberikan sumber daya.

“Polisi, Kejaksaan Agung, lalu Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, berbagai organisasi dan lembaga disebutkan, bukan ketiganya, tapi semuanya bekerja sama, tidak ada dukungan. “Itu bahasanya, tidak ada yang berhak membackup atau membantu atau berbuat apa pun,” kata Meutya.

Padahal, kata Meutya, Presiden Prabowo bersikukuh perjudian online harus diberantas. 

Karena sebagian besar korban perjudian online adalah masyarakat miskin. (untuk meletakkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top