Jakarta, disinfecting2u.com- Pemain timnas Indonesia Ragnar Ortmangoen dikenal sebagai pemain keturunan Belanda-Indonesia. Namanya melambung setelah mampu mencetak gol ke gawang Vietnam pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kemudian Ragnar Ortmangoen pun dipuji karena dinilai cerdas oleh netizen di media sosial (medsos). Usai kontroversi gol pada laga timnas Indonesia melawan Arab Saudi.
Dok.kolase disinfecting2u.com/Timnas Indonesia
Terjadi pertengkaran antara dia dan Sandy Walsh mengenai tujuan ini. FIFA akhirnya mengonfirmasi bahwa gol tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Hadji.
“FIFA tegaskan gol Ragnar,” tulis akun Instagram Timnas Indonesia.
Laga Ragnar Ortmangoen melawan Garuda berlangsung Jumat pagi (06/09/2024) di King Abdullah Sports City Stadium Jeddah, dengan timnas Indonesia juga memimpin.
Namun sayangnya, FIFA baru-baru ini memperbarui informasi bahwa gol tersebut adalah milik Sandy Walsh.
Tim Garuda mengawali sensasional dengan bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Masuk Islam bukanlah hal yang mudah bagi Ragnar Ortmangoen karena ia sebelumnya adalah seorang non-Muslim, lahir dari keluarga Kristen.
Yang jarang dipahami, Ragnar Ortmangoen mengungkapkan betapa dia mencintai dan entah kenapa mencintai Indonesia. Dalam penjelasannya, Ragnar Ortmangoen membandingkan negara asalnya, Belanda, dengan Indonesia.
Anak asuh STY yang dikenal dengan nama Wak Haji merasa lebih nyaman dan diterima di Indonesia karena tingkat toleransinya yang tinggi.
Dikutip pada Kamis (10/3/2024) dalam podcast YouTube Soccer77 miliknya bersama komedian Mamata. Ragnar Ortmangoen mengaku di Indonesia bebas menentukan pilihan, tidak terbebani kerangka orang lain.
“Indonesia mayoritas beragama Islam, dan apa pendapat Anda tentang Eropa yang sepenuhnya bebas?” tanya Mamat selaku tuan rumah.
“Tidak terlalu sulit di Belanda. Tapi kamu tidak akan sebebas yang kamu inginkan,” jawab Ragnar Ortmangoen.
“Karena orang Belanda sangat mudah menilai orang lain, berbeda dengan orang Indonesia,” jelas Walk Haji.
Melihat masyarakat Indonesia yang begitu toleran terhadap lingkungan. Ragnar Ortmangoen menilainya lebih baik dari Belanda.
Ragnar Ortmangoen juga mengatakan, azan bisa didengarkan secara bebas di Indonesia.
Dok.kolase disinfecting2u.com/Ragnar Oratmangoen
“Saat mereka melihat kami, mereka mungkin berpikir tidak masuk akal. Sementara itu, saya bisa bebas di sini. Dengarkan suara salat setiap saya keluar,” kata Wak Haji.
“Di sini (Indonesia) jauh lebih baik, lebih baik, dan menyenangkan. Di sini juga kita tidak akan dinilai berdasarkan apa yang kita yakini,” kata pemain timnas itu.
FYI, Ragnar Oratmangoen mengatakan masuk Islam bukanlah hal yang mudah.
Namun perasaan tersebut muncul ketika Ragnar Orthmangoin sering dipanggil oleh teman-temannya saat kecil. Teman-temannya sering mengajaknya ke masjid.
Di sinilah ia memulai penelitian dan pemikirannya untuk mengenal agama Islam dengan baik.
“Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja teman saya juga berkali-kali mengajak saya ke masjid,” kata Walk Haji.
Lalu yang terakhir, Ragnar Ortmangoen mengaku siap masuk Islam di usia 15 tahun.
Tentu saja, bukan tanpa alasan ia memutuskan bahwa Islam adalah agamanya. Ingatlah bahwa sebuah keluarga besar percaya pada agama Kristen.
“Tidak, saya tidak dilahirkan sebagai seorang Muslim. Saya tumbuh dalam keluarga Kristen,” kata Ragnar Ortmangoen.
Namun ketika saya besar nanti, saya memutuskan masuk Islam pada usia 15 tahun, jelas tim Garuda. (Klw)
Vallahualam