Jombang, disinfecting2u.com – Saat ini sedang terjadi wabah penyakit yang sedang melanda wilayah Jombang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jombang, pada Januari hingga Oktober 2024, tercatat lebih dari 1.596 anak sekolah dasar (SD) terjangkit penyakit menular tersebut.
Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, beberapa sekolah di Jombang mengimbau guru dan siswanya untuk memakai masker saat mengajar. Salah satu sekolah yang menerapkan langkah tersebut adalah SDN Jombatan 3 Jombang.
SDN Jombatan 3 Jombang mewajibkan siswa dan guru memakai masker sebagai tindakan pencegahan setelah beberapa anak di sekolah tersebut dilaporkan terjangkit penyakit campak.
Kepala SDN Jombatan 3 Donny Erfantoro membenarkan, sekitar 20 siswanya menderita jerawat pada Agustus hingga Oktober 2024.
“Kami segera berkoordinasi dengan Puskesmas dan menginstruksikan kepada siswa dan guru untuk menerapkan pola hidup sehat, salah satunya adalah memakai masker dan mencuci tangan sebelum pembelajaran dimulai,” kata Donny kepada awak media, Kamis (31). /10).
Meski siswa diwajibkan memakai masker, Donnie memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan lancar. Siswa tetap bersemangat mengikuti perkuliahan dan tidak direpotkan dengan kewajiban memakai masker.
“Sekitar 20 anak terinfeksi sejak Agustus tahun lalu. “Anak-anak senang dalam proses pembelajaran meski memakai masker,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Jombang melalui Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Eko Julianto membenarkan, anak-anak usia sekolah dasar merupakan kelompok yang paling terkena dampaknya.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 1.596 kasus penyakit tersebut pada Januari hingga Oktober 2024, dan pada Agustus hingga Oktober.
“Dari laporan yang kami terima, kasus terbanyak berasal dari SD dan Madrasah Ibtidaya. Beberapa langkah telah kami lakukan, salah satunya dengan melakukan kajian epidemiologi di sekolah terdampak,” kata Eko.
Dinas Kesehatan Jombang telah meminta Puskesmas di sekitar Jombang untuk mengidentifikasi orang-orang yang terjangkit penyakit tersebut dan kontak eratnya.
Selain itu, puskesmas diminta terus memantau status kesehatan siswa di sekolah baru.
Seperti diketahui, penyakit gondongan atau gondongan merupakan penyakit akibat infeksi virus yang biasanya menyerang kelenjar parotis di bawah telinga.
Penyakit ini dapat menyebar melalui rambut kemaluan, sehingga penggunaan masker merupakan salah satu tindakan pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko penularan di lingkungan sekolah.
“Kami mengimbau masyarakat khususnya orang tua untuk mewaspadai gejala penyakit gondongan pada anak, seperti bengkak di bawah telinga, demam, nyeri saat mengunyah atau menelan,” kata Eko kepada hadirin.
Dengan adanya upaya preventif diharapkan wabah rabies di Wilayah Jombang dapat segera diatasi dan kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan aman. (telur/ayam)