disinfecting2u.com, Jeddah – Tidak ada perjalanan panjang yang sia-sia kecuali mengunjungi tiga masjid: Masjid Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.
Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Pada Senin (28/10/2024) 38 komunitas Al-Harameen Visata memulai perjalanan istimewa ini dengan penuh harapan. Perjalanan diawali dengan pertemuan di Aula Sky Indonesia, Tangerang, Banten.
Ustaj Dr Abdul Qadeer yang memandu perjalanan pun memberikan nasehatnya. Jemaat mendengarkan dengan antusias.
“Yang beragama, kaya atau lebih banyak dari kita (38 ini),” ujarnya.
“Tetapi Tuhan telah memilih kita sebagai tamunya. “Tamu istimewa yang berkunjung ke tiga tempat suci tersebut,” imbuhnya.
Menurut Ustaz Dr Abdul Kadir, setidaknya ada 2.800 lembaga pariwisata yang terdaftar di Kementerian Agama. Namun, banyak yang tak mau bersusah payah mengatur perjalanan ke Al-Aqsa.
Karena rumit sekali. Visa harus diajukan minimal 50 hari sebelum keberangkatan. Tidak jelas juga. Katanya: “Kamu tahu Israel.
“Pergi ke sana, di perbatasan, tentu saja Anda akan menghadapi hal-hal yang sangat sulit. “Tapi jangan khawatir, asal patuhi perintah kami, Insya Allah aman,” imbuhnya.
Usai meluruskan niat kolektif, jantung berdebar kencang, perut kenyang, jemaah umroh 38 orang dan Aqsa Alharamain Wisata buru-buru menaiki bus menuju Bandara Soekarno Hatta.
Proses boarding berjalan lancar, Saudi Arabian Airlines nomor penerbangan SV 819 lepas landas pukul 19.05 WIB.
Senyum antusias dan senyuman terlihat jelas di setiap wajah jamaah saat memasuki badan pesawat.
Doa yang dibacakan sebelum menaiki kendaraan:
Rahmat Allah dan Allah ridha kepadanya
Artinya: “Ya Allah, mudahkan perjalanan ini bagi kami dan dekatkan jaraknya. Ya Allah, temani kami dalam perjalanan dan lindungi keluarga.”
Perjalanan 9 jam melintasi Arab Saudi terasa nyaman dengan berbagai fasilitas.
Makanan Timur Tengah disajikan oleh pramugari. Ari Anggoro, umat asal Malang, menyajikan biryani kambing dengan saus kacang atau salad dengan pesel.
“Cocok, hasilnya bagus,” katanya.
Dessert yang ditawarkan pun tak kalah nikmat, puding stroberi dan jus jeruk menjadi pilihan.
Masyarakat yang tidak sempat melaksanakan salat Maghrib dan Isya dapat salat secara normal (berdiri) di musala yang disediakan Saudi Arabian Airlines di bagian belakang pesawat.
Masyarakat dapat mengikuti pergerakan pesawat secara langsung melalui layar interaktif yang tersedia di setiap kursi.
Satu jam sebelum mendarat, masyarakat kembali diberi makan. Berisi dua pastel hangat yang bagus. Padukan dengan teh, kopi, atau coklat panas.
“Ah, bagus sekali,” kata Satria Aji, salah satu umat paroki Elharamine Visata.
Alhamdulillah, pertemuan tiba di Bandara King Abdulaziz Jeddah pada pukul 01.05 (waktu Arab Saudi).
Usai mandi dan berganti pakaian, perjalanan Amman Jordan dilanjutkan pada pukul 04.50 KSA. Kembali menggunakan Saudia Airlines, kali ini nomor penerbangan SV 635.
(memesan)