Jakarta, disinfecting2u.com – Negara Bagian Kalimantan Barat (Kalbar) menggalakkan penggunaan energi terbarukan dengan mengusulkan pembangunan 4 pembangkit listrik tenaga air dan tenaga surya untuk pemerintah federal pada tahun 2024.
Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan energi ramah lingkungan di Kalimantan Barat.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi kemandirian energi jangka panjang negara ini.
Kepala Dinas Ketenagalistrikan Kalimantan Barat, Rudy Hadianto, mengatakan, dua lokasi untuk PLTA yaitu Sintang dan Landak, dua lokasi untuk pembangkit listrik tenaga surya Ketapang dan Kayong Utara. Saat ini progres pembangunan di Landak sudah mencapai 55%.” Departemen ESDM, Pontianak, Sabtu (26/10/2024).
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) di Sintang, Rudi, diharapkan menghasilkan 160 kW, sedangkan di Landek diharapkan menghasilkan 600 kW.
Sementara itu, pembangkit listrik tenaga surya di Melawi akan bertambah menjadi 66 kW dan di Ketapang menjadi 40 kW.
Berdasarkan informasi Departemen ESDM Kalimantan Barat, saat ini terdapat 73 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 7,54 MW dan 124 unit pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMh) dengan total kapasitas produksi 6 MW.
Pembangkit listrik tersebut tersebar di berbagai kabupaten seperti Sambas, Bengayang, Lanbak, Sango, Sintang, Kapashulu, Melawi, Ketapang dan Kuburaya. Meskipun ada beberapa masalah yang tidak diketahui, sebagian besar masih dapat diatasi.
Sebelumnya, Departemen ESDM diberi wewenang untuk melakukan eksplorasi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga air, surya, dan angin hingga tahun 2015.
Namun setelah kewenangan dan anggarannya disahkan, Departemen ESDM bisa mengajukan proyek ke Kementerian ESDM melalui Feasibility Study (FS) dan Detailed Engineering Design (DED).
Berdasarkan informasi dari Dinas Informasi dan Investasi Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Baru dan Konservasi Energi (LINTAS EBTK), potensi energi terbarukan Kalimantan Barat sebesar 25.590 GW, PLTA 4.737 GW, PLTA 124 GW, PLTS 20,11 GW. dan tenaga angin 20,11 GW dan tenaga panas bumi 65 MW
Pemerintah negara bagian dan pusat akan bekerja sama untuk memfasilitasi diskusi mengenai pengembangan energi terbarukan yang mendukung pasokan listrik berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. (Semut/RPI)