Jakarta, disinfecting2u.com – Simon Santoso merupakan salah satu pebulu tangkis tunggal putra sebelum Indonesia.
Lahir pada 29 Juli 1985 di Tegal, Simon Santoso menunjukkan bakatnya di bidang bulu tangkis sejak dini.
Beliau memulai karir profesionalnya di Jakarta Tangas Club dan kemudian dipindahkan ke Pelatnas Sipang.
Di sana, ia menjadi salah satu bintang utama tunggal putra Indonesia bersama nama-nama besar seperti Taufik Hidayat dan Sonny Dwi Kunkoro.
Prestasi Simon sungguh mengesankan. Ia berhasil meraih peringkat ketiga BWF World Rankings pada 26 Agustus 2010 dan meraih medali emas pada SEA Games 2009 dan 2011.
Gelar lain seperti BWF Superseries di Denmark Open 2009, Indonesia Open 2011, dan Singapore Open 2014 semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pebulutangkis terbaik Indonesia.
Tak hanya itu, Simeon juga menjadi pebulu tangkis Indonesia terakhir yang meraih gelar tunggal putra Indonesia Open.
Namun karena cedera lutut, perjalanan gemilang Simon terhenti. Cedera mulai menghambat penampilannya sejak tahun 2014 dan semakin parah saat ia berlaga di Thailand Open 2016.
Keputusan sulit harus diambil dan dia memutuskan untuk pensiun dari bulu tangkis pada tahun yang sama.
Setelah pensiun, Simon Santoso kembali terjun ke dunia bisnis. Ia memutuskan untuk menjadi pengusaha di bidang besi dan konstruksi, industri yang ia dirikan pada tahun 2007.
Selain aktivitas bisnisnya, Simon juga mengembangkan hobi bersepeda. Melalui akun Instagramnya, ia membagikan momen bahagia bersepeda di berbagai tempat.
Kehidupan pribadinya pun bahagia karena dikaruniai dua orang anak dari pernikahannya dengan Evelyn Carmelita sejak 6 Desember 2014.
Kabar terkini bagi Simone Santoso adalah kembalinya ia ke dunia bulu tangkis, namun kali ini berperan sebagai pelatih.
Pada 1 Juni 2023, ia ditunjuk menjadi pelatih di PB Jai Rai untuk menangani bidang Tunggal Putra Kadet U13, U15, dan U19.
Kabar tersebut disambut antusias oleh komunitas bulu tangkis dengan harapan pengalaman dan prestasinya dapat menginspirasi generasi muda.
Kabar gembira tersebut disampaikan pihak organisasi melalui unggahan di akun Instagram resmi PB Jai Rai.
Yai, selamat datang di Ko Simon Santoso dan Kak Bayu Hanga Buana. Semoga bersama Ko Simon dan Kak Bayu kita bisa terus menumbuhkan semangat berprestasi dan para atlet untuk meraih impiannya.
Kembalinya Simon ke dunia bulu tangkis sebagai pelatih menandakan bahwa meski pensiun sebagai pemain, semangatnya untuk memajukan bulutangkis Indonesia tetap ada.
Dengan pengalaman dan dedikasinya, Simon Santoso mampu mengembangkan pemain-pemain muda yang kelak bisa mencapai prestasi yang telah diraihnya.
Semoga seiring berjalannya waktu, ilmu dan pengalaman berharga yang dimiliki Simon dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Indonesia masih bisa bersaing di kancah bulu tangkis dunia. (dwi/nad)