disinfecting2u.com – Betrand Peto, sebelum dikenal publik karena diadopsi oleh Sarwendah dan Ruben Onsu, dulunya hanyalah seorang anak laki-laki biasa yang tinggal di sebuah desa di NTT.
Jauh sebelum diadopsi oleh Ruben dan Sarwendah, Betrand menjalani kehidupan yang sulit bersama keluarganya.
Dia telah menceraikan orang tuanya dan membutuhkannya untuk tinggal bersama kakek-neneknya.
Orang tua kandung Betrand kurang terlibat dalam membesarkan anak laki-laki yang akrab disapa Onyo itu.
Memiliki masa lalu yang pahit, ia pernah mengungkapkan bahwa orang tua kandungnya memperlakukannya berbeda.
Salah satu momen yang melekat dalam ingatannya adalah Hari Natal. Dia satu-satunya yang tidak membeli baju baru, tidak seperti saudara-saudaranya.
Betrand merasa ditelantarkan oleh orang tuanya dan kehidupannya di NTT tidak mudah.
Di usianya yang masih di bawah umur, ia harus bertanggung jawab dan membantu kakek dan neneknya berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam acara yang diselenggarakan Ruben Onsu dan Sarwendah, Ferdy Peto dinyatakan sebagai ayah kandung Betrand Peto. penyesalannya dan kesalahannya terhadap putranya.
“Saya siap bertahan dan menerima. Ayah saya gagal mendidik dan merawat Onyo. Bukan karena Onyo gagal, tapi ayahnya bodoh, egois,” kata Ferdy Onsu di podcast The Onsu Family.
Bagi Ferdy, Betrand berhak menaruh dendam padanya. Sebab dia tahu betul kalau perhatiannya pada Betrand tidak adil.
“Hati dan pikiran ayah membantu saya agar saya bisa berbagi cinta dan kasih sayang yang selayaknya kepada ketiga anak saya,” ujarnya.
Kali ini Ferdy pun mengakui bahwa itu adalah dosa terbesarnya. Membiarkan Betrand tinggal bersama kakek dan neneknya tanpa memberikan nafkah yang memadai.
Menurutnya, hal itu merupakan bentuk kegagalan sebagai seorang ayah yang tidak bisa menyayangi dan merawat anaknya dengan baik.
“Dosa terbesar saya adalah saat saya melemparkan Onyo ke Opa Oma dengan kata-kata yang menyakitkan,” jelasnya menyesal.
“Aku tidak mencintai Onyo sesempurna yang seharusnya, dan secara pribadi aku minta maaf,” lanjutnya.
Ungkapan tersebut menjadi salah satu hal terpenting bagi Betrand untuk memperbaiki hubungannya dengan ayah kandungnya.
Sebagai orang tua angkat yang sangat peduli dan menyayangi Betrand, Ruben Onsu mengawasi pertemuan ini agar Betrand bisa berdamai dengan masa lalunya agar tidak ada lagi dendam yang tertanam di hatinya.
Dia tahu masa lalu tidak bisa diubah, jadi satu-satunya upaya yang bisa dia lakukan untuk putranya adalah membantunya menerima cederanya.
Meski Ruben dan Sarwendah berpisah, namun cinta dan pengabdian mereka kepada Betrand tak berubah.
(kami/nka)