disinfecting2u.com – Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana atau pelatih Justin mencoba mengomentari insiden antara pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong dan Elkan Baggott.
Kita tahu, Elkan Bagot jarang sekali dipanggil membela timnas Indonesia.
Banyak pihak yang mengira Elkan Bagot berselisih dengan Shin Tae-yong setelah menolak panggilan bermain untuk Indonesia saat menghadapi Guinea di Olimpiade 2024.
Hal inilah yang dianggap banyak pihak menjadi alasan Shin Tae-yong berhenti memasukkan Elkan Baggott ke timnas Indonesia.
Terkait hal tersebut, pengamat sepak bola tanah air, pelatih Justin pun turut mengomentari memanasnya situasi antara Elkan dan STY.
Pelatih Justin tampil sebagai bintang tamu di channel YouTube TS Media dan mengatakan menurutnya ada kesalahpahaman antara STY dan Elkan Baggott.
“Ini perasaan saya karena Shin Tae-yong tidak pernah memberikan (pernyataan apa pun) mengapa hal itu terjadi,” kata pelatih Justin.
“Kalau menurut saya, ini masalah perbedaan budaya, kesalahpahaman. Menurut saya, Elkan bermain di klubnya, dia tidak dilepas dari klub, sedangkan tim U23 terus bermain. Kami tidak menyangka akan masuk 4 teratas,” lanjutnya.
Ia menambahkan, “Liga sudah selesai, Elkan sudah berlibur, Shin Tae-yong ingin datang, dia tidak bisa karena STY memanfaatkannya, makanya dia mengambil liburan,” ujarnya.
Menurut pelatih Justin, perbedaan budaya menjadi akar konflik Elkan dan Shin Tae-yong.
“Nah, ini mentalitas di luar negeri yang tidak bisa membatalkan apa pun secara tiba-tiba, bisa saja Elkan merasa sudah ada (liburan) bersama keluarga dan orang lain, tidak bisa dibatalkan,” kata Coach. Justin.
“Di sinilah STY mungkin merasa saya sedikit tersinggung, jadi menurut saya ini adalah bentrokan antara dua budaya dan pada akhirnya pelatihlah yang menang,” ujarnya.
Karena menolak menerima panggilan timnas Indonesia, Elkan Bagot banyak melakoni pertandingan bersama timnas Indonesia.
Elkan Baggott sudah tidak masuk timnas Indonesia sejak Garuda memainkan dua laga terakhir putaran kedua Piala Dunia 2026 di Asia, Irak, dan Filipina.
(Ehem)