disinfecting2u.com – Mengonsumsi buah setiap hari sangat bermanfaat bagi kesehatan. Namun, penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana cara memakannya dengan benar.
Salah satu hal yang sering dianjurkan adalah mengonsumsi buah sekitar 20-30 menit sebelum makan.
Sebagai Dr. Menurut Cahyono, langkah tersebut bisa membantu pencernaan karena buah-buahan yang mengandung gula memerlukan waktu khusus untuk diproses oleh tubuh.
Jika dimakan setelah makan, buah bisa tersangkut lama di perut sehingga mengurangi efektivitas penyerapan makanan.
Buah-buahan dikenal kaya akan vitamin, serat, dan mineral, sehingga mengonsumsi buah secara rutin dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan.
Namun, bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas, penting untuk memilih jenis buah yang dimakan.
“Bagaimana cara makan buah yang benar? Makanlah buah sebelum makan. Jadi jangan makan buah setelah makan,” ujar dr. Cahyono, kata di YouTube BangBQ.
Kemudian, ia menekankan, bagi lansia antara 50 hingga 60 tahun sebaiknya menghindari buah-buahan dengan kadar glukosa tinggi.
Kedua, usia 50 ke atas, carilah buah-buahan yang kadar glukosanya rendah, kadar glikemiknya rendah, ujarnya.
Apakah lebih baik makan buah sebelum makan?
Ide makan buah sebelum makan ini sejalan dengan banyak anjuran, termasuk dalam Islam dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Misalnya Imam al-Ghazali menganjurkan makan buah-buahan terlebih dahulu.
Pesan Tuhan Mendukung Halaman Facebook: وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ إم قال: وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْت َهُونَ.
Artinya: “Dianjurkan makan buah-buahan terlebih dahulu karena menurut ilmu kedokteran dimaksudkan agar cepat dicerna, lebih baik makan buah-buahan yang letaknya lebih rendah (perut) dari pada piring (makanan).
Menurutnya, buah-buahan cepat dicerna dan sebaiknya diletakkan di perut bagian bawah, sebelum makan.
Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa buah-buahan ada sebelum daging dalam makanan (QS Al-Waqi’ah: 20-21).
### Pendapat Dr. Cahyono adalah tentang makan buah untuk orang berusia 40 tahun ke atas
Sebagai Dr. Menurut Cahyono, cara mengonsumsi buah yang benar sangat penting, terutama bagi orang yang berusia di atas 40 tahun.
Dalam salah satu wawancaranya, ia menyarankan agar masyarakat menghindari buah-buahan dengan glukosa tinggi ketika berusia 50 tahun ke atas.
“Gimana caranya? Iya, cari buah-buahan yang rasanya kurang enak. Misalnya apa? Pisang barangay, mulai tidak dimakan, digantikan dengan pisang lain yang rasanya tidak enak,” kata dr. desak Cahyono. .
Pasalnya, tingginya kandungan gula pada buah dapat mempengaruhi orang yang menderita diabetes atau memiliki masalah metabolisme.
Tolong aromanya yang manis kurang enak untuk pria di atas 60 tahun. Duriannya enak, tapi carilah durian yang masih bisa dipegang dan tidak lengket di tangan, artinya buah durian itu belum terasa. Tidak ada apa-apa. lebih dari 5 , bukan 5 buah, 5 biji,” ujarnya.
Ia menyarankan untuk memilih buah-buahan dengan indeks glikemik rendah, seperti apel, alpukat, dan melon.
Buah-buahan ini rendah gula sehingga baik dikonsumsi orang dewasa, terutama lansia.
Banyak penelitian juga mendukung Dr. Lampu. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi buah-buahan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Terutama pada orang paruh baya. Buah-buahan seperti apel, stroberi, dan jeruk memiliki indeks glikemik yang rendah dan kaya serat sehingga dapat membantu menurunkan gula darah setelah makan.
Buah-buahan seperti berry, anggur dan apel kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dan memperlambat proses penuaan sel.
Mengonsumsi buah memang bermanfaat bagi kesehatan, namun penataan dan jenis buah yang dimakan harus diperhatikan, terutama bagi orang yang berusia di atas 40 tahun.
Sebagai Dr. Menurut Cahyono, mengonsumsi buah sebelum makan dan memilih buah dengan indeks glikemik rendah merupakan langkah cerdas.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan antioksidan tinggi dapat membantu menjaga kesehatan di usia paruh baya. (kata benda)