disinfecting2u.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir ternyata merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam, selain berbicara soal manajemen timnas Indonesia. Sebagai Ketua Umum PSSI yang memperjuangkan timnas Indonesia, Erick Thohir juga merupakan sosok relevan dari Indonesia. Keturunan Kerajaan Banten.
Erick Thohir memang sedang fokus bersama timnas Indonesia saat ini. Ia terus meningkatkan kualitas Garuda dari level senior hingga junior.
Di timnas senior Indonesia, Erick Thohir berusaha memastikan venue laga Indonesia kontra Bahrain tetap di stadion utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pasalnya, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) telah resmi mengeluarkan pernyataan menentang AFC dan FIFA. Permintaannya menyebutkan laga melawan Timnas Indonesia pada 25 Maret 2025 akan dipindahkan ke tempat netral.
Saat ini, ia sedang fokus menatap laga timnas Indonesia melawan Jepang di SUGBK. Mengingat Garuda baru saja dikalahkan China 2-1 di laga terakhir.
Selain kepada timnas, Erick Thohir juga mengucapkan terima kasih kepada tim Indonesia U17 yang berhasil mengalahkan Kuwait U17 pada kualifikasi Asia U17 2025.
Erick Thohir menulis di Instagram @erickthohir kutipan pada Kamis (24 Oktober 2024): “Alhamdulillah Garuda Muda mampu mengalahkan Kuwait di Kualifikasi Asia U17 2025 dengan selisih 3 poin. #garudamendunia”.
Pria yang kembali diangkat menjadi Menteri BUMN ini punya fakta menarik soal asal usul keluarganya. Ia konon berasal dari barisan raja-raja yang menyebarkan Islam di Banten.
Dikutip disinfecting2u.com dari Intime, Kamis, Ketua Jenderal Dewan Pertimbangan Kasepuhan Kenadziran Kesultanan Banten, KH Tb Ahmad Syadzili Washi, pernah mengatakan Zurriyat dikenal luas sebagai penerus Erick Thohir.
Nenek moyang Erick Thohir adalah utusan Banten. Nenek moyangnya adalah tokoh penyebar Islam ke Barat.
Dalam kunjungannya ke Banten, Ketua Umum PSSI tak lupa menunaikan salat Jumat di tanah leluhurnya. Ia juga mengikuti kegiatan ziarah di Masjid Agung Banten Lama, Kerajaan Banten.
Dari kunjungan itu, tak sengaja terkuak asal muasal Erick Thohir di tanah Banten.
Erick semakin mengutarakan silsilahnya lewat proses diskusi usai menunaikan ibadah haji. Dia kebetulan sedang ngobrol dengan masyarakat di sana.
Tokoh berusia 54 tahun itu juga menyempatkan diri mengunjungi kediaman Ketua Umum Dewan Pertimbangan Kasepuhan Kenadziran Kesultanan Maulana Hasanuddin Banten KH Tb Ahmad Syadzili Washi. Tokoh ini juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah.
Kata Menteri, nenek moyangnya berasal dari Gunung Sugih, kata Syadzili. Ada sebuah desa bernama Rumbih.
Dikatakannya, keluarga-keluarga Kesultanan Banten terakhir semuanya memiliki sejarah unik yang masih menjadi misteri di Gunung Sugih.
“Desa dekat Gunung Sugih ini dibuka oleh Pangeran Ariya Dhillah yang akrab dipanggil Pangeran Sangga Wulung Langlang Buana,” jelasnya. Pangeran memotong pangkalannya.”
Syadzili mengatakan, saat itu Pangeran Ariya Dhillah diberi tugas oleh ayahnya, Sultan Maulana Hasanuddin. Pangeran mempunyai tugas menyebarkan Islam ke Barat.
“Waktu itu Lampung belum punya nama. Pangeran kemudian berangkat ke Sumatera dan singgah saat bertemu sungai besar setelah melewati Gunung Sugih,” ujarnya.
Saat berada di sungai ia memutuskan untuk beristirahat bersama pasukannya. Bahkan keluarga kerajaan menikah dengan warga setempat.
Tujuannya agar keturunan daerah Banten memiliki darah ‘jejeg’ atau darah Banten, tambahnya.
Di sana ia menyebutkan salah satu tokoh terkenal itu berdarah Banten. Dipegang oleh Pangeran Menggala.
Sesampainya di Gunung Sugih, Pangeran Ariya Dhillah melanjutkan perjalanannya. Mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai di Palembang.
Oleh karena itu, nama Ariya Dhillah juga akrab dan disegani oleh masyarakat Sumsel, ujarnya.
Namun Sekretaris Jenderal Dewan Pertimbangan Kasepuhan Kenadziran Kerajaan Banten, H. Tubagus M Hasan Fuad tak serta merta mengakui pernyataan Syadzili, padahal penting untuk mengetahui informasi terkini.
Fuad mengingatkan, data verifikasi dugaan asal usul Erick sebagai keturunan Sultan Banten harus bisa dipastikan kebenarannya.
“Kalau dilihat hari ini, Pak Erick berumur tiga belas atau empat belas tahun,” kata Fuad.
Pada dasarnya terdapat beberapa keturunan Kerajaan Banten. Mereka mempunyai gelar Tubagus, Ratu, Entol dan Mas yang tersebar di seluruh nusantara.
Namun pada masa penjajahan, banyak keturunan awal Sultan yang menghilangkan gelar tersebut dari namanya untuk menghindari permusuhan terhadap Belanda, kata Fuad.
“Ada yang mirip Arab. Ada yang mirip Sunda. Ada juga yang ketiga jenis itu,” sambungnya.
Sementara itu, Erick Thohir memberikan pendapatnya mengenai asal usul keturunannya. Ia pun tersenyum sembari memberikan bantuan sosial kepada santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah, Kerajaan Banten.
“Saya harus menelusuri dulu nenek moyang keluarga saya di Lampung,” kata Erick.
(Bahagia)