Jakarta, disinfecting2u.com – Pada perdagangan Senin (14/10/2024), nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menguat secara konservatif menyusul penurunan suku bunga kebijakan Federal Funds Rate (FFR).
Rupiah menguat 12 poin (0,08%) menjadi Rp15.566 terhadap dolar AS dari kurs sebelumnya sebesar Rp15.578.
“The Fed akan memilih sikap yang lebih konservatif terhadap penurunan suku bunga setelah memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps pada pertemuan September 2024,” kata Renee Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri, dilansir dari kantor berita Antara.”
Diketahui bahwa Federal Reserve akan memutuskan penurunan suku bunga kecil-kecilan pada pertemuan berikutnya.
The Fed juga memperkirakan suku bunga dana federal akan tetap di level 5,5% pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) November 2024.
Laporan ADP AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap tangguh, dengan penambahan 143.000 pekerjaan di sektor swasta pada bulan September 2024, jauh di atas perkiraan sebesar 120.000.
Tingkat pengangguran AS pun kembali turun menjadi 4,1% pada September 2024. Inflasi AS juga meningkat sebesar 2,4%, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 2,3%.
The Fed akan memantau dengan cermat tren indikator ekonomi seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), inflasi, lapangan kerja, dan belanja konsumen sebelum menurunkan suku bunga lagi.
“Waktu penurunan suku bunga The Fed akan menentukan kondisi pasar keuangan ke depan dan volatilitas rupiah,” kata Rennie.
Nilai tukar Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin naik menjadi 1 USD = Rp 15.581 dari sebelumnya 1 USD = Rp 15.609. (VSF)