Banyuwangi, disinfecting2u.com – Untuk pertama kalinya, industri pengalengan ikan di Banyuwangi berhasil memasuki pasar benua Amerika. Tuna kalengan produksi PT Pacific Masami Indonesia dikirim ke Kanada.
Sebanyak 4 kontainer tuna kaleng senilai 450.000 dollar AS dikirim ke Kanada. Selain ke Kanada, produknya juga diekspor ke Australia dan Dubai dengan porsi 2 kontainer masing-masing bernilai USD 100.000.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trengona hadir langsung pada penyerahan perdana produk PT Pacific Masami Indonesia pada Senin (30/9). Hadir pula pada rilis ekspor Plt. Bupati Banyuwangi Sugira, Danlanal Banyuwangi Hafidz, serta perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Trenggono menjelaskan bahwa PT. Ekspor produk olahan Pacific Massami Indonesia ini sejalan dengan upaya pemerintah menertibkan ekspor bahan mentah yang dianggap tidak berguna. Terima kasih atas usahanya.
“Karena kalau bahan bakunya terus kita jual maka tidak ada nilai tambah. Tidak hanya satu cabang saja yang diekspor, namun banyak diantaranya. Kami akan terus mendukungnya karena ini adalah masa depan bangsa kita,” kata Trengona.
Saat ini pemerintah perlu mempersiapkan, kata Trenggono, skema koneksi hulu dan hilir. Artinya, ketersediaan bahan baku ikan tuna harus terjamin agar industri pengolahannya dapat memenuhi permintaan pasar dan tidak terlalu bergantung pada bahan baku impor.
Pemerintah juga tengah melakukan uji coba budidaya ikan tuna di sejumlah perairan Indonesia. Seperti di Biak, Maluku Utara, dan Aceh.
“Kami juga akan mengecek di wilayah sekitar Banyuwangi wilayah mana saja yang cocok untuk budidaya ikan tuna. Itu semua sudah direncanakan, kalau ke depan ada perusahaan swasta yang juga mau mencoba budidaya, tidak masalah. Tapi biarlah pemerintah yang melakukannya dulu, supaya bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Sedangkan pemilik PT. Pasifik Masami Indonesia yang juga Direktur Pemasaran PT Pacific Harvest, Shirley Ho mengatakan, ekspor tuna kalengan ke Kanada hari ini harus memenuhi kontrak sebesar 10 juta dolar AS untuk 6 bulan mendatang.
“Kanada adalah pasar ekspor baru kami. Sebelumnya kami juga mengekspor ke beberapa negara di Asia, Afrika, dan Eropa,” ujarnya.
PT Pacific Harvest sendiri mengekspor ke 100 negara dengan rata-rata 100-200 kontainer per bulan. Atau dalam bentuk tuna kalengan atau sarden kalengan.
“Dengan dukungan negara, kami optimis bisa meningkatkan produksi. “Tahun depan kami targetkan peningkatan kapasitas ekspor menjadi 300 kontainer per bulan,” ujarnya.
Plt. Bupati Banyuwangi Sugira mengatakan, realisasi ekspor kali ini sangat penting bagi daerah karena ikut memperkuat perekonomian Banyuwangi. Diketahui, usaha ini mempekerjakan banyak pekerja yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga di wilayah tersebut. Perusahaan ini mempekerjakan sedikitnya 8.000 orang yang bekerja di pabrik Muncar dan Kalipuro.
“Kegiatan ekspor ini akan menggairahkan perekonomian masyarakat Banyuwangi,” kata Sugira. (sasaran/sasaran)