Jakarta, disinfecting2u.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta diharapkan fokus menangani korban banjir dan kebakaran yang melanda masyarakat selama beberapa tahun terakhir.
Perlakuan khusus terhadap masalah tersebut adalah penyediaan perlengkapan seperti tenda dan menu anak untuk ibu hamil dan anak.
“Tahun 2025, saya kira, Presiden DKI harus melakukan pekerjaan penting dalam menyelesaikan persoalan ibu hamil dan anak terdampak bencana. Dengan menyediakan tenda yang bagus untuk ibu hamil dan anak. Karena untuk penyediaan itu ada anggarannya,” kata Ongen Sangaji, anggota Fraksi NasDem di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan tenda khusus ibu hamil dan menu makanan khusus anak, kata Ongen.
Penggabungan korban kebakaran dan banjir dalam satu tenda memungkinkan korban bencana bisa sakit atau sakit selama berada di pengungsian.
“Pada tahun 2025, Jakarta harus melakukan hal tersebut menjadi lebih baik, terutama dalam hal pelayanan kepada korban bencana,” jelasnya.
Selain itu, fokus khusus BPBD DKI terhadap korban banjir dan kebakaran merupakan upaya mencegah timbulnya permasalahan baru setelah masyarakat terdampak bencana.
Oleh karena itu, korban kebakaran dan banjir tidak lagi mengharapkan bantuan dari orang lain.
“Jakarta anggarannya besar. Soal sosial atau tidak, terserah kita. Nah, saya mewakili kelompok Nasdem di DKI Jakarta, dan saya menaruh perhatian pada masalah ini. Yang perlu kita fokuskan adalah tenda khusus. dan makanan untuk ibu hamil, terutama jika anak-anak mengidapnya. “Hal ini sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan kesehatan masyarakat pasca terjadinya bencana di masyarakat,” ujarnya.
Ongen berpendapat, hal ini juga bisa dilakukan secara hemat dengan menyediakan tenda khusus untuk ibu hamil dan makanan khusus untuk anak.
“Anggaran kami cukup untuk itu sehingga kami bisa menyediakan tenda khusus dan makanan khusus untuk anak-anak,” jelasnya.
Dalam konsultasi antara Komisi A dan pihak eksekutif, Ongen juga menyinggung peran Kesbangpol DKI Jakarta dalam mencegah konflik di masyarakat.
Sebab, kata dia, bentrokan yang terjadi setiap akhir pekan di lima wilayah di Jakarta meresahkan dan meresahkan masyarakat.
“Peran Kesbangpol dalam penanganan konflik masyarakat harus ditingkatkan, misalnya berkoordinasi dengan kepolisian, kepolisian, atau perangkat desa, karena jika terus berlanjut maka anak-anak yang terlibat konflik akan kehilangan nyawa,” ujarnya. dikatakan.
Ongen menyarankan agar Kesbangpol menjalankan perannya dengan menasihati atau membimbing para perusuh setelah mereka ditangkap polisi.
“Seharusnya konflik ini bisa ditangani oleh Kesbanpol. Ini akan lebih baik dibandingkan Kesbanpol yang hanya fokus pada partai politik dan banyak organisasi. Lagipula, Kesbanpol punya anggaran untuk menangani dan mencegah konflik. Apalagi berdampak pada Kesbanpol. Terimalah” Indonesia Emas 2045 Belum lagi program pemerintah untuk membina generasi baru, tutupnya, adalah masa depan generasi muda.