Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait akan mengunjungi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto dan Kapolri Jenderal Pol Listio Sigit Prabowo.
Hal itu dilakukan dalam rangka program 100 hari kerja setelah diresmikan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, “Saya juga akan bertemu dengan Panglima TNI.” Maruar.
Selanjutnya rencana kursi ini masih berupa pembangunan rumah bagi prajurit dan PNS yang belum memiliki tanah dan rumah.
“Karena kami juga ingin membangun rumah bagi prajurit yang tidak mempunyai tanah atau rumah. PNS masih banyak, karena nanti bisa membuat skema jangka panjang. “Untuk pegawai-pegawai itu bisa kita cicil lagi dan bisa keluar dari gajinya,” kata Maruar.
Selain itu, Marurar juga memikirkan masyarakat yang tidak memiliki gaji. Mereka mengatakan ini adalah tantangan yang harus mereka hadapi agar masyarakat kecil mampu membeli perumahan.
“Jadi apa tantangan kita bagi masyarakat Indonesia yang tidak punya gaji. Kita akan cari formula yang tepat, misalnya pedagang atau informal.
Selain itu, Maruarar juga akan bertemu dengan Menteri BUMN Eric Thohir untuk membahas aset tanah PT KAI yang bisa digunakan untuk membangun perumahan rakyat.
“Kami akan bertemu dengan Menteri BUMN karena asetnya banyak, seperti PTP, kereta api,” ujarnya.
Sebagai informasi, Menteri Perumahan Rakyat dan Permukiman Republik Indonesia Maruar Sirait akan menggarap program tiga juta rumah rakyat yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Maruarar mengatakan, pembangunan ini akan dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan dan Dirjen Kekayaan Negara untuk mempercepat proses legalisasi tanah.
Dan juga mendapat dukungan bagaimana cara legalkannya dengan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan Dirjen Kekayaan Negara. Nanti kita segera cari waktu bersama Menteri Keuangan agar prosesnya bisa lebih cepat, kata Maruare, Selasa (22/10/2024) di Kejaksaan Agung RI.
Lebih lanjut Maruarar mengatakan, pembangunan ini akan dipercepat dalam waktu 100 hari kerja. Gerakan dan aksi membangun dapat dimulai dengan bergotong royong membangun rumah bagi masyarakat.
“Saya mendapat tugas dari Pak Presiden Prabowo dan Pak Wakil Presiden Pak Gibran agar segera pindah ke rumah publik ini. Gunakanlah,” kata Maruar.
Sementara itu, Maruar mengaku juga sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung terkait lokasi tanah sitaan yang akan digunakan untuk membangun rumah.
“Menurut informasi Kejaksaan Agung dan pejabat di sekitar Jabotabek, banyak (lahan) yang berada di kawasan strategis. “Dan juga mendapat dukungan bagaimana cara melegalkannya,” jelasnya.
Maruar kemudian menjelaskan, program pembangunan rumah warga juga akan dicarikan solusinya dengan melibatkan pengusaha agar bisa disiapkan lahan untuk warga melalui kejaksaan. (ars/aes)