Awalnya Bak Jagoan Hajar Penjual Pentol, Pesilat di Gresik Ini Lemas saat Ditangkap Polisi

Gresik, disinfecting2u.com – Di wilayah Gresik, aksi brutal kelompok taktis kembali terjadi. Kali ini, sekelompok pencak silat menyerang pedagang segi lima di kawasan Mengant, Gresik. Polisi juga menangkap salah satu pelaku. Saat diperiksa, pelaku hanya bisa menggelengkan kepala.

AKP Aldhino Prima Wirdhan, Kasatreskrim Polres Gresik mengatakan, tindak pidana pengeroyokan penjual pentol hingga tewas terjadi saat aksi massa seniman militer di kawasan Menganti, Gresik.

Usai kejadian, anggota Reskrim Gresik langsung bertindak dan menangkap pelaku penyerangan pedagang Pentagon di Menganti. Satu orang berhasil ditangkap dan ditemukan lebih banyak barang bukti dibandingkan tersangka.

AKP Aldinho dalam keterangannya, Sabtu (19/10) mengatakan, “Satu tersangka berhasil kita tangkap, pelaku lainnya masih dikejar aparat, dan identitasnya sudah kita miliki.”

Pego menjelaskan, identitas tersangka jaminan adalah ML (17), warga kawasan Mengant, Kabupaten Gresik.

Kronologi kejadian, dugaan pengeroyokan bermula sekitar pukul 23.30 pada Rabu (9/10) saat korban, Alfian Fahrul (24) warga Menganti menjual bangunan berbentuk segi lima bersama Ariya Ranggai (21) warga Gempolkurung (Menganti). Kawasan transformasi Yunani merupakan jalan utama di desa Pelemvatu.

“Nah, konvoi dari universitas sedang melewati outlet korban, tiba-tiba salah satu dari mereka berhenti. 3 orang laki-laki pertama turun dari sepeda motornya dan menghampiri Aria sambil berkata “pakaianmu rasis” dan langsung meninju kakak Aria. Dia diseret ke dahi dan ke tengah jalan lalu dipukuli oleh kelompok tersebut.” 

Usai dipukul, korban langsung reflek dan berkata kepada pelaku yang tergabung dalam tim kendaraan sekolah pencak silat, “onok op topeng”. Setelah itu, sekitar 20 orang keluar.

Menurut Still Fengho, salah seorang pria memukul kepala korban dengan kursi hingga korban menutupi kepala dan wajahnya dengan tangan.

“Setelah itu, beberapa orang memukul kepala, punggung, dan bahu kiri korban, lalu menyeret korban hingga separuh jalan ke dalam gedung, lalu memukul lagi hingga mengenai kepala dan badan korban. Kemudian warga sekitar turun tangan. Tim Sekolah Seni Militer melarikan diri.

Diamankan barang bukti Honda PCX warna abu-abu tanpa plat nomor dan sepeda motor Honda PCX warna merah W 5834 FI. (mhb/tujuan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top