BNN dan DEA Amerika Serikat Perkuat Bentuk Intelijen Top, Pelaku Narkotika Makin Tersudut

Jakarta, disinfecting2u.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Badan Pemberantasan Narkoba Amerika Serikat (Drug Enforcement Agency / DEA) menyiapkan intelijen untuk memerangi kejahatan narkoba.

Bapak Wayan Sugiri, Wakil Hakim Eliminasi BNN RI, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan pertemuan Konferensi Intelijen ke-2 yang bertajuk “Menggali Lebih Dalam: Konferensi Analisa Narkoba” di Pusat Pengembangan Departemen Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN RI ), Lido, Jawa Barat, 21 Oktober. -25, 2024.

Pak I Wayan menyampaikan pada tanggal 22/10/2024 bahwa “pertemuan ini sebagai upaya penguatan keterampilan dan kemampuan kalian. Fungsi intelijen dari pusat hingga daerah,”.

Dengan meningkatkan kapabilitas dan kapabilitas aparat intelijen, kata dia, BNN RI dapat mengikuti nilai, arahan dan strategi penanganan narkoba yang telah digagas.

Anda juga menyebutkan semakin banyaknya jaringan obat-obatan terlarang di dunia yang membutuhkan fungsi intelijen dengan kemampuan dan keahlian khusus untuk menyelesaikannya.

Untuk itu, penguatan intelijen BNN RI melalui kerja sama dengan DEA menjadi penting.

Senada, atase DEA Jakarta Bryan Barger mengatakan analisis intelijen berperan penting dalam keberhasilan mengungkap sejumlah kasus penyelundupan dan peredaran narkoba.

Oleh karena itu dimohon kepada seluruh seminaris untuk memanfaatkannya dalam kegiatan dengan baik dan mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya dari guru.

 

“Dalam konferensi ini DEA menghadirkan guru-guru ahli yang memiliki banyak pengalaman mengenai narkoba di dunia, sehingga saya menyarankan agar para peserta bisa menambah ilmu dengan banyak bertanya,” kata Bryan.

 

BNN RI dan DEA berharap kerja sama melalui pertemuan ini dapat memperkuat dan meningkatkan efisiensi intelijen BNN RI sebagai penyerang dalam perang melawan kejahatan narkoba.

 

Sama seperti rapat terakhir pada tanggal 14 dan 18 Oktober 2024, rapat kerja intelektual ke-2 ini diikuti total 20 peserta yang mewakili BNN RI pusat dan provinsi.

 

Selama lima hari, peserta akan menerima berbagai materi terkait intelijen dan analisis strategis pengelolaan obat melalui pemanfaatan penelitian lanjutan dan terkini (ant/lgn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top