NEWS LEMBARAN Tarik Bobotoh ke Ruang Ganti, Pelatih Pastikan Sanksi Keras pada Bek Persib Bandung

Jakarta, disinfecting2u.com – Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak memastikan akan ada hukuman berat bagi beknya Kakang Rudianto. 

Kakang Rudianto dinyatakan bersalah menarik Bobotoh di ruang ganti usai laga Persib Bandung kontra Port FC bulan lalu. 

Permasalahan ini berujung pada intimidasi dan menimbulkan masalah lain karena ratusan Bobotoh menyerbu lapangan saat pertandingan Persib melawan Persia. 

Atas pertandingan tersebut, Komite Disiplin PSSI pun memberikan sanksi kepada Persib Bandung berupa larangan bertanding dengan penonton selama dua laga kandang berturut-turut dan tiga laga berturut-turut tanpa penonton di Aula Utara dan Selatan. 

Komdis PSSI juga mendenda Persib Bandung Rp 295 juta. 

Persib sebenarnya mengambil tindakan dengan melakukan penyelidikan internal. Usai diperiksa, Kakang Rudianto dinyatakan bersalah karena menyeret Bobotoh ke ruang ganti yang seharusnya merupakan area steril. 

Bojan Hodak pun memastikan Kakang Rudianto akan mendapat sanksi. 

Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan Kakang yang terus dimainkan Bojan Hodak setelah kejadian tersebut. 

“Nanti dapat, saya masih menunggu surat dari pengurus, karena sedang mendalami, begitu juga polisi,” kata Bojan Hodak, Selasa (8/10/2024). 

Bojan Hodak tidak diskors atau absen, punya cara tersendiri dalam mendisiplinkan pemain mudanya. 

Ia merekomendasikan denda mengingat sepak bola adalah mata pencaharian para pemainnya. 

“Hukuman apa yang paling menyakitkan bagi seorang pemain? Kalau gajinya dikurangi dia akan merasa menyesal, (hukuman) ini yang terbaik karena dia benar-benar bermain bagus,” kata Bojan. 

Bojan bahkan menggambarkan apa yang akan dilakukan Kakang sebagai relawan untuk pekerjaan tidak berbayar. 

“Bulan ini dia bekerja tanpa bayaran, dia menjadi relawan di tim, tapi saya harus melihat dulu surat resmi dari manajemen lalu mengambil keputusan,” kata Bojan. 

Bojan juga terlibat dalam sanksi Komdis PSSI terhadap Persib. Diakuinya, denda ratusan juta tanpa pemasukan tiket akibat pertandingan tertutup tentu akan merugikan klub.

“Saya tahu, saya tidak bisa mengubahnya. Sekarang pertanyaannya, siapa yang membayar denda? Ada yang bilang harus membeli pemain yang lebih baik. Saya tidak punya anggaran karena harus membayar denda,” kata Bojan. 

“Jadi siapa yang akan membayar denda ini, klub. Apakah klub harus membayar ini? Tidak. Ada 50 orang yang berjalan di lapangan, apakah mereka membayar dendanya?” katanya. (hfp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top