Jakarta, disinfecting2u.com – Pelatih AC Milan Paulo Fonseca buka-bukaan soal kartu merah kontroversial yang diterima pilar kelahiran Indonesia Tijjani Reijnders saat melawan Udinese.
Pada laga yang dilangsungkan di Stadion San Siro, Sabtu (19/10/24), tuan rumah AC Milan berhasil meraih poin penuh melawan Udinese.
AC Milan berlaga di San Siro pada pekan ke-8 Liga Italia 24/25 dan berhasil menang tipis 1-0 lewat gol tunggal Samuel Chukwueze pada menit ke-8.
Meski bisa meraih kemenangan, dalam 90 pertandingan AC Milan harus terus menerus mendapat tekanan dari tim lawan.
Apalagi setelah Tijjani Reijnders harus keluar lebih awal karena mendapat kartu merah oleh wasit pada menit ke-29.
Dari tayangan ulang, tampak Tijjani Reijnders menjadi orang terakhir yang berhasil mengalahkan Sandi Lovric.
Pelanggaran ini sebenarnya sempat kontroversial karena Lovric diduga melakukan diving dan tidak terikat kontrak dengan Tijjani.
Meski sudah dilakukan tinjauan VAR, wasit tak mengubah keputusannya memberi kartu merah pada Tijjani.
Usai pertandingan, pelatih Paulo Fonseca pun buka suara soal kartu merah kontroversial yang diterima pilar Rossoneri.
Menurutnya, AC Milan tampil sempurna di awal babak pertama dan terbukti mampu mencetak gol.
Namun kartu merah yang diterima Tijjani Reijnders membuat AC Milan menderita hingga peluit akhir berbunyi.
Beruntung Rossoneri mampu bertahan dari serangan terus menerus tim lawan hingga akhirnya meraih poin penuh.
“Kami bermain 30 menit dengan karakter dan kualitas luar biasa. Itu mendekati ide saya,” ujar Paulo Fonseca seperti dilansir Football Italia.
“Setelah kartu merah (Reijnders), itu adalah pertandingan yang penuh semangat tim. Kami menderita, tapi kami menderita bersama-sama,” ujarnya.
Meski begitu, Paulo Fonseca tetap senang dengan penampilan timnya setelah membawa pulang tiga poin penting pekan ini.
“Saya sangat senang dengan semua pemain. Pemain yang diturunkan sangat bertekad dan bermain untuk tim,” pungkas sang pelatih.
(di bawah)