Betrand Peto Suka Peluk Cium Sarwendah, Psikolog Ini Tak Mempermasalahkan ‘Kemesraan’ Onyo dan Bundanya: Sah-sah Saja…

disinfecting2u.com – Sudah hampir sebulan berlalu sejak perceraian Sarvendah dan Ruben Onsu. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Selasa (24/9/2020) memutus perkara cerai yang dilayangkan Ruben terhadap Servenda.

Meski demikian, isu kedekatan Sarvendah dengan anak angkatnya Betrand Peto masih menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Sekadar informasi, Betrand Peto diadopsi oleh Ruben Onsu dan Servedah pada 2019 lalu, saat ia berusia 13 tahun. Karena merupakan anak sulung dari dua putri kandung Ruben-Servendah, maka otomatis anak laki-laki yang kerap disapa Onyo ini menjadi putra sulung keluarga Bensu.

 

Setelah orangtuanya bercerai, Betrand Peto dan kedua adik angkatnya, Thalia dan Thania, tinggal bersama Servenda.

Namun Betrand yang tinggal serumah dengan ibu angkatnya kembali mengungkit isu yang diklaim netizen bahwa dirinya memang memiliki hubungan spesial dengan Sarvendah.

 

Bertrand Peto mendapat kecaman dari netizen karena perlakuannya terhadap Servedah dinilai sangat mesra. Namun, beberapa kali ia terlihat memeluk Sarvend atau mencium wajahnya.

Meski diadopsi saat kecil, Betrand tidak memiliki hubungan darah dengan Servedah. Perlakuan tersebut kemudian dianggap tidak masuk akal oleh netizen.

 

 

 ‘Kedekatan’ Betrand dan Servedah membuat psikolog Lita Gading angkat bicara. Ia menyoroti tingkah Betrand yang kerap memeluk atau mencium Servenda.

Psikolog pecinta warna ungu ini mencoba mengedukasi netizen yang kerap fokus pada karya Betrand Peto dan Servedah yang melihatnya dari sisi agama.

Menurutnya, meski mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, Servedah dan Ono tidak menganut agama tersebut.

“Jangan hanya fokus pada ajaran satu agama. Islam tidak memperbolehkan kita dekat dengan non-Muslim. Namun, Servenda dan Ono berbeda, mereka bukan Muslim.

 

Leeta mengatakan, warganet sebaiknya mengambil sisi positifnya saja. Sebab, mungkin secara agama keduanya sama-sama tidak menyukai sentuhan fisik.

“Maaf kalau salah. Berbeda dengan agama kita (Islam), agama lain tidak memperbolehkan. Jadi, menurut saya kalian (netizen) harus mengambil sisi positifnya,” kata Lita Gading dilansir tvOnenews. .com saluran YouTube Dr. Lita Gading, Selasa (22/10/2024).

 

Kemudian Lita Gading mengatakan, hubungan ibu dan anak angkat itu karena Betrand diambil sejak kecil. Alhasil, mereka menjadi sangat dekat dan saling mencintai.

“Sarvendah sudah mengasuhnya sejak kecil, jadi sangat dekat dan saling mencintai. Jadi, cinta dan kasih sayang mereka seperti seorang ibu dan anak kandung,” kata Lita Gading.

 

 

 

Lita Gading pun menyarankan agar Onyo mengetahui adab atau nilai tertentu agar tidak terlalu dekat dengan Servedah. Sebab, apa yang dilakukannya dinilai tidak lazim di masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

“Onyo harusnya diberi nilai-nilai atau adab, agar tidak menampakkan hal-hal yang dianggap janggal, janggal di mata masyarakat yang kebetulan mayoritas umat Islam di Indonesia. yang kurang bermoral di mata masyarakat,” jelas Lita.

 

Namun, menurut Lita Gading, “romantis” Betrand Peto dan Sarvendah sah-sah saja.

“Kalau menurutku sih nggak apa-apa. Dia diadopsi waktu masih bayi, jadi menurutku kalau berpikir positif, biasa saja,” ucapnya.

 

Psikolog jebolan Langnan University Hong Kong itu kembali bersikeras untuk mengajari orang tua angkat Ono, Ruben dan Servedah, lebih banyak tentang nilai dan etika dalam berperilaku di depan umum.

“Pekerjaan rumah Reuben dan Servedah, berikan nilai moral, bagaimana berperilaku di depan umum, mungkin postingan, agar lebih menarik perhatian. Agar tidak terjadi kontroversi yang merupakan penyimpangan perilaku,” ujarnya. . Dijelaskan. (aliran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top