Trenggalek, disinfecting2u.com – Sebanyak 98 warga Trenggalek, Kelurahan Ngatru, yang rutin menyaksikan pengajian salah satu warga setempat, diduga keracunan usai menyantap makanan yang disediakan pemilik festival pengajian.
Bahkan, ada satu warga yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut, dan delapan warga juga dirawat di rumah sakit karena kondisinya semakin parah dan tak kunjung membaik meski telah dilakukan evaluasi dan pengobatan rawat jalan setelah berobat ke dokter. dekat tempat itu.
Peristiwa itu terjadi saat sekitar 130 orang menghadiri pengajian rutin yang digelar di rumah warga. Usai acara pengajian, nasi dan makanan ringan dibagikan kepada jamaah. Beberapa peserta memutuskan untuk menyantap makanannya di tempat, sementara yang lain membawanya pulang.
Beberapa saat setelah mengonsumsi makanan tersebut, banyak masyarakat yang mulai mengeluhkan gejala seperti sakit perut, diare, muntah-muntah, dan demam.
“Setelah makan sekotak nasi, saya merasa kepanasan, muntah-muntah, dan diare,” kata Mistini, salah satu korban yang mengikuti pengajian.
Saat berita ini dimuat, 98 warga masyarakat dilaporkan mengalami gejala serupa. Delapan di antaranya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Salah satu korban, seorang warga lanjut usia, meninggal di rumah sakit setelah kondisinya memburuk.
“Semua pasien yang kami terima memiliki gejala diare, muntah, dan demam yang sama. “Satu pasien masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, sedangkan satu korban lainnya sudah diperbolehkan pulang,” kata dr. Trenggalek Sujiono, pegawai bagian humas RS Soedomo.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek Sunarto mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan awal atas kasus keracunan tersebut. Mereka juga mengambil sampel makanan yang diduga penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium.
“Hasil pendataan yang kami lakukan, ada 98 warga yang mengalami keracunan makanan. Sampel makanan tersebut sudah kami kirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut, kata Sunarto.
Dinas Perlindungan Kesehatan melakukan pendataan menyeluruh terhadap 98 orang yang mengalami gejala mual, demam, dan pusing setelah menyantap makanan yang disediakan pada acara resital, dan mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk diuji laboratorium. (asn / tujuan)