Tvononews.com – Ustaz Adi Hidayat (UAH) berbagi waktu terbaik untuk doa. Lalu kapan? Apakah setelah doa malam atau setelah doa tengah malam?
Witir berarti karena Witir berarti “aneh,”. Karena itu, doa Witir adalah doa Sunnah yang dilakukan dengan sejumlah besar rak’ah.
Doa Witir juga disebut amplop doa di malam hari. Jumlah doa, antara lain, 1, 3, 5, atau lebih.
Meskipun Sunnah, doa Witir sangat direkomendasikan oleh Nabi. Bahkan, Nabi tidak pernah meninggalkannya, baik dalam perjalanan maupun di rumah. Ini seperti hadis berikut. Rasulullah (semoga damai bersayap) berkata,
“Memang, Allah adalah Witir (Yang Mahakuasa) dan Witir, lalu doa Witirlo, O al -Qur’an Expert.” (Sejarah Hadits Tirmidzi
Umumnya di Indonesia, doa Witir mirip dengan Ramadhan seperti yang dilakukan setelah doa Tarawih. Faktanya, doa Witir adalah salah satu dari tiga jenis doa malam.
“Doa Malam Ketiga disebut Witir bernama Witir,” jelas Uah, dikutip oleh Tvenenews.com dari kuliahnya yang diunggah ke saluran YouTuben -nya.
Karena itu, doa Witir adalah doa malam yang dapat dilakukan setiap hari. Lalu kapan doa doa harus dilakukan?
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa doa Witir dipenuhi pada malam hari, setelah doa malam selesai.
“Setelah sunnah,” kata Uah.
“Dia bisa dipenuhi sebelum tidur. Jadi akan ada kecerdasan sebelum tidur,” kata Uah.
Tetapi pertanyaannya adalah, kapan nabi memberi sinyal sebelum tidur?
“Berhati -hatilah untuk tidak bertabrakan nanti dengan kecerdasan itu setelah tidur,” kata Uah.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa seseorang melakukan doa setelah doa. Tetapi ada juga orang yang tidur lebih dulu dan itu tidak salah.
“Tapi ada orang setelah dia berdoa, tidur, dari doa tidurnya adalah kecerdasan, beberapa orang sebelum dia tidur dia cerdas,” kata Uah.
“Witir tidak terikat apakah Anda perlu tidur lebih dulu atau tidak tidur lebih dulu,” katanya.
Jadi dengan cerdas, bisa dilakukan lebih awal di malam hari, tengah malam, atau bahkan sampai akhir malam.
“Jelas,” kata Uah
Doa Witir bisa dilakukan sebagai aneh. Ada orang yang menjalankan satu rak’ah ada tiga rak’ah tetapi dilakukan secara terpisah.
Biasanya dua rak’ah pertama dilakukan dan kemudian satu rak’ah.
Keinginan untuk berdoa untuk Witir One Rak’ah, adalah sebagai berikut. Inilah niat dari doa Witir One Rak’ah.
أُصلِّيْ سُّةً مِ الْوب ركْ ِ ِلِلّٰ λ saja
Baca: Ushallî Minal Minal Witri Rak’atan Lillahi Ta’ala
Artinya: “Saya bermaksud berdoa untuk sunnah witir satu rak’ah untuk allah ta’ala.”
Meskipun niat untuk berdoa untuk dua rak’ah adalah sebagai berikut.
أُصلِّيْ سُّةً من الْوهْ y ركْ λِ لِلّٰ λعالى ى ى ى
Baca: Ushallî Minal Minal Witri Rak’ataini Lillahi Ta’ala
Artinya: “Saya bermaksud berdoa untuk sunnah dari dua rak’ah untuk Allah ta’ala.”
Meskipun prosedur untuk doa tidak berbeda dari doa secara umum dan membaca dalam doa juga sama dengan doa Sunnah lainnya.
Ketika membangun doa witir, setelah Al Fathihah dibahas membaca Surah Pendek, seperti Surat Al Ikhlas, atau Al A’la dan Al Kafirun.
Pelaporan dari halaman Nu Online, hadis -hadis berikut digunakan sebagai dasar dari Sekolah Shafi’iyah untuk Doa Witir.
Rasulullah (semoga damai bersayap) berkata,
أ sambilِروْ q ي أ أ أ ا ا ا ا ا ا ا ا ف ف ف ا ا ِ
Artinya: “Mulailah dengan kalian semua, O ahli al -qur’an, karena sebenarnya Allah aneh, dan mencintai hal -hal aneh” (sejarah Hadi Khuzaimah).
Doa Witir dapat dilakukan oleh satu rak’ah, tiga rak’ah, atau lima rak’ah dan sebagainya.
Ini seperti yang dikatakan Nabi dalam hadis berikut.
الوهْرُ ح عقٌّ كُلِّ مُلِمٍ Uj محبّ ُُُُ ُُُُ! ِخ gel فلْ ، أ فْ ِخْ ُُ ُُ ِخُ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِ respons ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخ ِخْ بِثل sekarang
Artinya: “(Doa) Witir adalah hak untuk semua Muslim, jadi siapa pun yang suka melakukan lima rak’ah, lalu melakukannya. Siapa pun yang suka melakukan tiga rak’ah, lalu melakukannya. Dan, siapa pun yang berdoa dengan rak’ah, lalu lakukan.”
Itulah penjelasan doa. Semoga artikel ini bermanfaat.
Dianjurkan untuk meminta langsung kepada para sarjana, UStaz atau agama, untuk pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(menempatkan)