NEWS LEMBARAN Realisasi Investasi 10 Tahun Jokowi: Suntikan Modal Naik Tajam, Penyerapan Tenaga Kerja Meningkat

Jakarta, disinfecting2u.com – Investasi memang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Data menunjukkan bahwa hasil investasi tahunan seringkali melebihi target yang ditetapkan pemerintah.

Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, tren investasi di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, termasuk penyerapan tenaga kerja.

Sejak tahun 2014, kinerja investasi yang dicatat Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus tumbuh pesat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani saat jumpa pers pada Selasa 15 Oktober 2024.

Kecuali pada tahun 2018, realisasi investasi selalu berhasil melampaui sasaran rencana strategis (renstra) yang ditetapkan pemerintah.

Misalnya saja pada awal pemerintahan Jokowi tahun 2014, capaian investasi Indonesia mencapai Rp463 triliun, lebih tinggi dari target yang sebesar Rp456,6 triliun.

Lompatan besar terjadi 10 tahun kemudian, tepatnya September 2024. Realisasi investasi tercatat sebesar Rp 1.650 triliun, jauh di atas target yang dipatok sebesar Rp 1.239,3 triliun.

Angka tersebut mencerminkan kuatnya momentum investasi selama satu dekade pemerintahan Jokowi. Secara keseluruhan, realisasi total investasi pada periode 2014-2019 mencapai Rp3.294,3 triliun.

Sedangkan pada tahun 2019 hingga 2024, angka realisasi investasi mencapai Rp5.823,1 triliun. Total investasi yang masuk ke Indonesia selama 10 tahun pemerintahan Jokowi mencapai Rp9.117,4 triliun.

“Selama 10 tahun terakhir, stabilitas ekonomi dan politik telah meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi merupakan komitmen jangka panjang, sehingga stabilitas sangat penting”, kata Rosan Roeslani.

 Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Era Jokowi

Selain meningkatkan perekonomian, peningkatan investasi juga berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja.

Rosan Roeslani dalam keterangannya mengatakan, sejak Oktober 2014 hingga September 2024, telah tercipta 13.836.775 lapangan kerja baru.

Pada masa jabatan pertama Jokowi pada Oktober-Desember 2014 misalnya, sebanyak 470.510 orang terserap pada lapangan kerja baru.

Sedangkan pada Januari hingga September 2024, tercatat sebanyak 1.875.214 orang telah mendapatkan pekerjaan.

“Hilirisasi berperan penting dalam meningkatkan investasi di Indonesia. Yang terpenting, hilirisasi ini memungkinkan kita memiliki produk yang bernilai tambah dan menciptakan lapangan kerja,” kata Rosan.

Mantan Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, penyerapan tenaga kerja hingga triwulan III tahun 2024 terus menunjukkan tren positif.

Oleh karena itu Rosan optimistis lapangan kerja akan terus bertambah seiring dengan realisasi investasi yang semakin meningkat.

Ia juga mencatat bahwa selama 10 tahun terakhir, rata-rata tercipta 1,3 juta lapangan kerja baru setiap tahunnya, dan jumlah tersebut terus bertambah hingga 1,6 juta hingga 1,8 juta setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir.

“Kalau kita lihat dari bulan Januari hingga September 2024, lapangan kerja yang tercipta sudah melampaui angka tahun 2023. Tahun lalu tercipta 1.823.543 lapangan kerja, dan tahun ini hingga September mencapai 1.875.214. ” pungkas Rosan.

Sepuluh tahun kepemimpinan Jokowi menunjukkan bahwa peningkatan investasi tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi negara, tetapi juga menciptakan jutaan lapangan kerja baru.

Dengan tren tersebut, terdapat optimisme yang tinggi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut didorong oleh investasi yang semakin kuat. (rpi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top