Jakarta, disinfecting2u.com – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perluasan pasar produk industri halal dalam negeri ke negara pasar non-tradisional. Untuk fokus pada potensi besar pasar ekonomi halal di tingkat global, maka kegiatan Suplemen dikembangkan, antara lain melalui Pameran Industri Internasional Halal Indonesia (Halal Indo).
Meski merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia China tidak perlu jera dalam membidik pasar industri Halan di tingkat global. Pasalnya, perkiraan kapasitas pasar sektor ekonomi global mencapai 2,4 triliun dolar atau lebih dari Rp 36 triliun pada tahun 2024.
Eko Cahyanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Kamis di Tangerang, Banten (26). /9/2024 ).Halal Indo akan diselenggarakan mulai 26 September 2024 hingga 29 September di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Pameran ini dihadiri lebih dari 500 perusahaan di sektor industri Halan, diharapkan akan dihadiri 15.000 wisatawan dari 35 negara, peningkatan kerjasama.
Tn. Eko Cahyanto mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya memfasilitasi 202 lapak yang berada di kawasan industri dan kawasan industri halal yang meliputi: makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, tekstil dan peralatannya, gerabah dan meja, kawasan industri halal, fesyen muslim dan barang konsumsi lainnya.
Dorong verifikasi
Lebih lanjut dijelaskannya, pada tahun 2024, Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Perdagangan juga mendorong penerapan sertifikasi halal bagi industri skala menengah dan besar untuk menangkap potensi pasar Bly. .
“Kami yakin melalui kegiatan ini kita dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya industri halal,” kata Eko Cahyanto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memanfaatkan potensi besar Indonesia sebagai pasar industri halal global, dengan populasi Muslim sebanyak 236 juta jiwa.
Meski merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, namun perkembangan ekonomi halal Indonesia masih kalah dibandingkan negara tetangganya, Malaysia, yang termasuk dalam peringkat ekonomi halal terbesar di dunia. Sementara Indonesia hanya berada di peringkat ke-3, lebih rendah dari Malaysia dan Arab Saudi. (semut)