NEWS LEMBARAN AHY Ciduk Mafia Tanah di Bekasi, Hampir Bikin Rugi Negara Rp183,5 Miliar

Jakarta, disinfecting2u.com – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Biro Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menangkap mafia tanah dalam dua kasus kejahatan pertanahan di Kabupaten Bekasi. Jawa Barat. AHY mengatakan, dua kejahatan pertanahan yang dilakukan mafia tanah ini akan merugikan negara dan masyarakat sebesar 183,5 miliar yuan. 

Kasus pertama dilakukan oleh lima orang terduga mafia tanah yang terlibat pemalsuan akta jual beli. Dari tindak pidana pertanahan ini total kerugiannya mencapai lebih dari Rp 4 miliar yang merupakan kerugian sebenarnya. 

Sedangkan kasus kedua dilakukan oleh dua orang tersangka. Operasi modul yang digunakan dalam kasus ini dipalsukan dengan menduplikasi sertifikat 39 dalam nama keluarga. Tak miris, potensi kerugian negara dalam kasus ini bisa mencapai Rp 179 miliar yang terdiri dari kerugian aktual, kerugian finansial, dan potensi kerugian proyek Tol Sibitung-Silinching.

Berkat situasi tersebut, AHY berharap Kementerian ATR/BPN terus bekerja keras di bidang pertanahan dan tata ruang di bawah pemerintahan baru. 

“Saya rasa kami merasa bahwa tata guna lahan dan penataan ruang merupakan hal yang sangat mendasar. AHY dalam keterangannya di Jakarta mengatakan, “Masyarakat menaruh harapannya kepada Kementerian ATR/BPN, dan sekali lagi kita harus terus bekerja keras dan berkolaborasi. Saya berharap bisa menjadi bagian integral di masa depan sekali lagi.” Rabu (15/10/2024). 

“Kami berharap ATR/BPN semakin maju, sukses dan melayani lebih banyak masyarakat dalam segala jenis perencanaan lahan dan ruang. Saya ingin terus menjadi bagian dari pertarungan ini. “Dimanapun saatnya untuk penugasan baru, dimanapun berada, persatuan ini tidak akan pernah saya lupakan dan tentunya saya ingin terus berjuang bersama kawan-kawan dan kawan-kawan di ATR/BPN,” sambungnya.

Ia menambahkan, Kementerian ATR/BPN akan terus fokus mendeteksi kejahatan di bidang pertanahan yang dilakukan mafia tanah. 

“Saya rasa tidak ada yang bisa dihentikan,” katanya. “Kami terus fokus pada tugas utama di sektor ini, yaitu melanjutkan reformasi pertanian dan menyediakan lingkungan investasi yang lebih baik dengan memberikan jaminan hukum atas tanah di setiap pelosok negeri.” nsp)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top